Satu pertanyaan muncul dalam pikiran saat pengumuman Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae yong  ' Apakah Kluivert akan lebih baik atau malah lebih buruk dari STY ?'
Patrick Kluivert bakal menghadapi tantangan tak mudah dalam mengawali tugasnya sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Ya, bukan saja harus meramu strategi terbaik dan mengantarkan kemenangan bagi tim, tapi juga wajib hukumnya bagi Kluivert untuk bisa memenangkan hati para suporter timnas. Sanggupkah Kluivert menjawab tantangan ini ?
Lima tahun melakoni perannya sebagai pelatih timnas Indonesia, Shin Tae yong sukses mengambil hati para pencinta sepak bola tanah air. Keseriusannya dalam membina bakat-bakat potensial dan keberhasilannya dalam mengangkat performa timnas membuat pria asal Korea Selatan ini punya tempat tersendiri di mata para suporter.
Berkat performa positif yang ditunjukkannya, Shin Tae yong begitu dipuja dan diidolakan banyak orang. Mantan pelatih tim Ginseng ini kini menjadi sosok penting dan paling populer dalam jagad persepakbolaan tanah air saat ini. Karena itu, berita pemecatannya pekan lalu cukup mengagetkan dan menimbulkan kekecewaan bagi banyak orang.
Ya, publik pantas saja kecewa. Pasalnya timnas sedang dalam bagus-bagusnya saat ini. Selain itu chemistry antara STY dan tim terjalin cukup erat. Tak heran kalau publik mempertanyakan keputusan federasi yang tiba-tiba saja memberhentikan pelatih yang sejatinya dikontrak hingga tahun 2027 ini.
Apapun alasannya, yang jelas para suporter saat ini belum bisa move on dari keberadaan STY. Bayang-bayang kebersamaan dengannya masih begitu membekas. Karena itu menjadi cukup berat bagi Patrick Kluivert tentunya untuk menjadi sosok yang begitu diidolakan seperti halnya STY.
Meski demikian bukan Kluivert tak bisa melakukannya. Bahkan bisa saja nantinya Kluivert bahkan mampu melebihi kepopuleran STY. Dan perjalanan waktu akan menjawab semua ini.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu dipenuhi Kluivert guna menjawab semua tantangan ini .
1. Meloloskan timnas secara otomatis ke Piala Dunia 2026
Satu lonjakan prestasi luar biasa yang diberikan Shin Tae yong adalah harapan bagi timnas Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Ya, hal yang sebelumnya hanya sebatas mimpi belaka saja, kini dicoba diwujudkan oleh STY.
Sejauh ini, timnas masih harus berjuang keras untuk bisa lolos secara otomatis. Maklum, posisi ketiga yang ditempati timnas saat ini tak menjamin kelolosan secara otomatis. Minimal harus berada di posisi kedua. Karena itu, seandainya Kluivert mampu memenuhi ekspektasi ini, tentu para suporter timnas Garuda akan berterima kasih sekali kepadanya.
Ya, sebagai sosok pengganti, publik mengharapkan pencapaian lebih baik yang diberikan Kluivert. Karena itu membawa timnas lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 dengan menempati posisi dua klasemen akhir ronde ketiga kualifikasi menjadi harga mati yang mesti diwujudkan Kluivert dan timnya untuk bisa mengambil hati para suporter tanah air.
Posisi timnas sendiri cukup berat untuk memenuhi target ini. Setidaknya timnas harus memetik tiga kemenangan dan sekali hasil seri dalam empat partai tersisa. Hal yang secara sekilas terlihat berat untuk bisa diwujudkan. Namun kejutan bisa saja tejadi tentunya.
2. Menjadikan timnas bermain lebih atraktif.
Meski STY sukses mengangkat performa timnas secara keseluruhan, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi. Khususnya dalam aspek menyerang.
Ya, sejauh ini timnas terlihat bermain lebih pragmatis dan masih punya kelemahan dalam permainan menyerang. Padahal secara filosofis permainan menyerang merupakan pertahanan terbaik yang bisa dimaksimalkan dan bisa menjadi kunci kemenangan. Karena itu, bila Kluivert mampu melakukan perubahan dan membuat timnas bermain lebih menyerang, tentu saja menjadi sebuah nilai plus bagi dirinya.
Selain itu, dengan memainkan taktik menyerang akan membuat permainan lebih enak ditonton, tidak membosankan, dan nantinya bisa menarik lebih banyak orang lagi untuk menonton dan mendukung timnas saat berlaga.
Sejalan dengan harapan ini, dalam konfrensi persnya, Kluivert bertekad untuk bermain lebih menyerang dan mengutamakan penguasaan bola. Dalam hal ini Kluivert mengatakan akan memakai sistem 4-3-3 sebagai formasi andalannya nanti.
Kluivert sendiri punya pengalaman banyak dalam hal permainan menyerang. Baik saat menjadi pemain maupun sebagai asisten pelatih.
Ya, pria berusia 48 tahun ini merupakan mantan striker bagi beberapa klub besar seperti Ajax, Barcelona dan AC Milan dan juga merupakan pernah menjadi asisten pelatih timnas Belanda , Louis van Gaal pada Piala Dunia 2014. Maka dari itu Kluivert bisa membagi ilmu dan pengalamannya kepada anak-anak asuhnya nanti.
3. Memberi kesempatan lebih banyak pada talenta lokal untuk berkembang
Meski masih mengandalkan banyak pemain diaspora, namun sejatinya pelatih Shin Tae yong juga memberi banyak kesempatan kepada para talenta lokal untuk terus berkembang. Munculnya sejumlah nama yang mampu memberi kontribusi banyak bagi timnas seperti Rizky Ridho, Marcelino, Witan Sulaiman menjadi bukti bahwa STY juga berusaha mengembangkan bakat-bakat potensial tanah air.
Seiring dengan pergantian pelatih dari STY kepada Kluivert, muncul keraguan. Apakah Kluivert juga memberi kesempatan bagi produk-produk lokal untuk ikut berkembang. Apalagi banyak rumor beredar bahwa pemilihan nama Kluivert adalah untuk menarik minat lebih banyak lagi pemain diaspora untuk bergabung dengan timnas Garuda.
Menyikapi masalah ini, sebaiknya Kluivert perlu membangun komunikasi yang lebih intens dengan para stake hokder dan menyusun rencana-rencana potensial yang mendukung kemajuan para pemain lokal.
" Akankah Kluivert mampu menjawab tantangan-tantangan ini dan menjadi sosok yang lebih baik dari STY ?"
Bila melihat track recordnya selama ini, tentunya muncul sedikit rasa pesimis. Maklum dalam karir kepelatihan, Kluivert masih kalah pengalaman dari STY. Catatan rekornya yang kurang bagus saat menangani timnas Curacao dimana Kluivert lebih banyak mendapatkan kekalahan dari pada kemenangan menjadi salah satu pertimbangan kalau Kluivert bakal kesulitan memenuhi target-target ini.
Selain itu adaptasinya bersama tim juga belum tentu akan berjalan mulus. Tak pelak banyak suara-suara pesimis.yang meragukan kemampuan Kluivert.
Meski demikian kita sebagai pendukung utama timnas tetap perlu memberi dukungan. Kehadiran Alex Pastoor, sosok berpengalaman yang pernah sukses mengorbitkan beberapa tim kecil ke Eredivisie dan juga Dani Lanzaart dalam tim kepelatihannya setidaknya bisa memberi pengaruh positif yang akan membantu kinerjanya.
Selain itu statusnya sebagai seorang pemain berpengalaman diharapkan bisa memberi aura positif di ruang ganti dan memberi pengalaman lebih kepada anak-anak asuhannya.
Apapun alasannya, kita harus menerima keberadaan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas saat ini. Dan kita tugas kita memberi dukungan sekaligus memberi penilaian atas kinerjanya. Bila kinerjanya bagus, mari terus kita dukung. Sebaliknya bila tak memberikan hasil yang diinginkan, kita tak perlu ragu untuk melakukan evaluasi.
(EL)
Yogyakarta, 12012025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H