Parabuangan, demikian istilah yang digunakan orang Minang untuk menyebutkan makanan penutup dalam sebuah perjamuan. Parabuangan berwujud penganan khas yang identik dengan cita rasa manis.
Ya, bagi orang Minang, parabuangan merupakan sesuatu yang wajib disediakan dalam setiap pesta perjamuan seperti hajatan, pesta pernikahan, alek nagari (pesta rakyat) maupun acara keagamaan. Karena itu parabuangan juga sering diistilahkan sebagai kue-kue adat yang menjadi bagian dari budaya dan tradisi orang Minang.
Apa saja kue-kue khas parabuangan itu ?
Setidaknya ada empat macam penganan yang selalu ada di setiap acara perhelatan
1. Kue Inti
Inti atau kue inti merupakan kue khas orang Bukittinggi, namun telah diadopsi masyarakat Minang di daerah lainnya. Kue ini berbahan tepung beras ketan, kelapa dan gula pasir yang dibuat adonan dan digoreng.
Kue inti memiliki tekstur kenyal dan agak alot. Secara sekilas, kue inti ini mirip dengan jadah atau uli. Bentuknya bulat seperti bola pingpong berwarna putih kecoklatan. Sementara untuk rasanya kue inti memiliki cita rasa manis dan legit yang berasal dari kelapa dan gula yang digunakan.
2. Pinyaram