Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kylian Mbappe dan Seleksi Alam sebagai Calon Legenda Real Madrid

8 November 2024   06:58 Diperbarui: 8 November 2024   07:01 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan 8 gol dari 16 laga yang dimainkan bersama Real Madrid bukanlah catatan yang ideal bagi seorang Kylian Mbappe. Namun hal yang lebih krusial adalah potensi krisis yang melibatkan Mbappe dan klub barunya, Real Madrid. Hal yang perlu segera diantisipasi oleh sang manajer, Carlo Ancelotti.

Kylian Mbappe, nama pemain asal Perancis ini terus menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Ya, bersama klubnya kala itu, Paris Saint Germain (PSG) dan timnas Perancis, pemuda berusia 25 tahun ini sukses menorehkan sejumlah prestasi dengan raihan trofi level domestik dan internasional. Tak heran kalau raksasa Eropa, Real Madrid, tertarik untuk menjadikannya sebagai calon bintang masa depan mereka.

Meski melalui jalan berliku, Madrid pun sukses mendapatkan Mbappe pada awal musim ini. Kedatangannya digadang-gadang bakal mengguncang persepakbolaan Spanyol dan Eropa dengan Real Madrid sebagai kendaraannya. Namun siapa menyangka, sejauh ini Mbappe belum mampu memenuhi ekspektasi tersebut dan bahkan justru menjadi sumber krisis yang melanda Madrid belakangan ini.

Ya, seperti diketahui, Madrid saat ini tertahan di posisi dua klasemen Liga Spanyol dan tertinggal 9 poin dari pimpinan klasemen sementara, Barcelona. Sementata di level Eropa, Madrid sudah menderita dua kali kekalahan tak terduga dari Lille dan AC Milan dan membuat mereka terlempar dari posisi aman tim yang lolos dari fase pertama.

Apa yang terjadi dengan Mbappe ?

Kenapa Mbappe sulit berkembang bersama Madrid ?

Ada tiga catatan yang perlu dicermati sehubungan dengan peran Mbappe dalam krisis yang melanda Madrid belakangan ini.

1. Kedatangan Mbappe mengusik harmoni tim yang telah tercipta sebelumnya.

Alih-alih menjadi pahlawan baru Real Madrid, kedatangan Mbappe justru menjadi beban bagi Madrid. Keputusan Madrid untuk menjadikannya sebagai pusat permainan justru merusak harmoni tim yang telah tercipta sebelumnya.

Ya, kehadiran Mbappe mau tak mau sedikit merubah tatanan yang telah ada sebelumnya, khususnya di lini depan. Beberapa pemain yang sebelumnya memainkan peran penting seperti Rodrygo dan Jude Bellingham posisinya mulai terpinggirkan. Peran mereka pun dialihkan pada Mbappe sebagai aktor utama.

Sayangnya adaptasi Mbappe dengan sistem berjalan lambat. Ya, Mbappe terkesan masih mencari-cari posisi yang tepat untuk dirinya. Tak pelak kalau kemudian timbul kekhawatiran kalau situasi ini akan memicu krisis di lini depan Real Madrid.

2. Kegagalan transformasi Mbappe menjadl penyerang tengah.

Berstatus sebagai ikon tim, Mbappe diberi peran sebagai penyerang tengah. Dalam posisi ini Mbappe bertindak sebagai ujung tombak tim yang siap menghasilkan gol demi gol bagi Madrid. Tapi harapan ini urung terjadi karena Mbappe seolah kehilangan sentuhannya dalam posisi barunya ini.

Ya, Mbappe yang aslinya berposisi sebagai penyerang sayap kiri belum mampu berbuat banyak. Sementara untuk ditempatkan di sayap kiri juga tidaklah mungkin, karena akan terjadi tumpang tindih dengan Vinicius Jr sebagai pemilik asli sayap kiri Madrid. Alhasil posisi Mbappe jadi mengambang dan serba tidak jelas.

3. Kurangnya support system yang menyokong keberadaan Mbappe

Buruknya performa Mbappe sejauh ini juga tak lepas dari kurangnya support system yang diberikan padanya. Persaingan antar pemain yang nota bene berstatus bintang dan sistem baru yang diterapkan pelatih Carlo Ancelotti menyebabkan dukungan kepada Mbappe sangat minim dan berdampak pada Mbappe yang tak bisa memaksimalkan potensinya.

Situasinya makin tak menentu ketika Madrid juga kehilangan Toni Kroos yang memutuskan pensiun musim lalu dan belum ada penggntinya yang sepadan. Sosok gelandang asal Jerman tersebut merupakan seorang penyeimbang sekaligus penyokong utama yang berperan aktif mempermudah kinerja lini serang Madrid selama ini.

Meski segalanya berjalan tak mudah, tak boleh ada kata menyerah buat Mbappe. Segala tantangan yang muncul di depan mata menjadi pembuktian sekaligus sebagai seleksi alam untuk kepantasan Mbappe sebagai calon legenda Madrid berikutnya.

Menyikapi situasi ini Mbappe ada dua hal yang perlu dilakukan Mbappe agar tak terus terjebak dalam krisis.

1. Mbappe perlu untuk terus mengupgrade diri.

Ya, Mbappe perlu untuk terus mengupgrade diri dan mengasah kemampuan guna meningkatkan level permainannya. Pengalaman kompatriotnya, Vinicius Jr yang sempat gagal diawal namun sukses bertranformasi menjadi sosok penting di Real Madrid saat ini bisa menjadi pedoman bagi Mbappe bahwa dengan kerja keras segala tantangan bisa ditaklukan.

Selain itu seperti yang dikatakan mantan bomber Madrid, Karim Benzema, Mbappe harus mampu beradaptasi dengan posisi barunya di Madrid saat ini sebagai penyerang tengah. Hal ini penting guna meningkatkan perannya dalam tim sekaligus sebagai pembuktian akan kualitas dirinya sebagai pemain bintang.

2. Membangun chemistry yang lebih kuat dengan pemain lain

Sebagai anggota baru tim, Mbappe tentunya perlu waktu untuk bisa beradaptasi. Dalam hal ini Mbappe perlu membangun chemistry yang lebih kuat guna mendapatkan dukungan dari anggota tim lain.

Bagaimanapun juga Mbappe tak bisa bergerak sendiri. Perlu dukungan dari pemain lain. Karena itu membangun chemistry dengan pemain lain menjadi hal tak terelakkan.

Kompetisi baru berjalan seperempatnya   Masih banyak waktu bagi Mbappe untuk meniti jalan menuju puncak permainan.
Dan pertanyaannya adalah sanggupkah Mbappe menaklukan tantangan yang hadir di hadapannya kali ini ?

Akankah Mbappe muncul sebagai legenda Madrid berikutnya ?

Mari kita tunggu bersama jawabannya !

(EL)
Yogyakarta, 08112024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun