Selain itu peran para gelandang yang kurang agresif dan sering kalah dalam duel di lapangan tengah membuaytaliran bola ke depan menjadi macet.
Berbeda dengan Ten Hag, Amorim lebih menekankan pada permainan kolektif dan penguasaan bola  dengan umpan-umpan cepat serta mobilitas tinggi para pemain. Dengan cara ini nantinya tim bisa tampil lebih ofensif dan lebih haus gol.
Para pemain United sendiri diyakini bisa beradaptasi dengan gaya permainan Amorim nantinya. Mereka sudah terbiasa bermain dalam tekanan tinggi dengan  garis pertahanan tinggi dan umpan-umpan panjang maupun pendek. Karena itu tidak sulit bagi para pemain untuk menterjemahkan ide-ide Amorim di lapangan nantinya.
Manchester United telah memberi panggung buat Ruben Amorim untuk terus berkembang. Demikian juga dengan Amorim, pelatih yang sudah mengoleksi dua trofi Liga Portugal ini juga punya keinginan kuat untuk menjadi pelatih besar. Maka tak salah kalau para pencinta United berharap bila kolaborasi keduanya mampu mengembalikan Manchester United ke habitatnya sebagai klub besar Inggris dan Eropa.
(EL)
Yogyakarta, 05112024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H