Sebagai seorang penyerang, posisi terbaik Mbappe adalah sebagai penyerang sayap kiri. Hal ini sudah dibuktikannya saat berada di PSG maupun timnas Perancis.
Berbeda dengan kondisi sebelumnya, pelatih Carlo Ancelotti memplot Mbappe sebagai penyerang tengah. Hal ini bisa kita lihat dalam formasi 4-2-3-1 yang dipasang Ancelotti dalam beberapa laga yang telah dijalani. Mbappe  ditempatkan sebagai penyerang tunggal.
Sayang sekali adaptasi Mbappe belum maksimal. Apalagi selama ini Mbappe sering bermain dalam formasi 4-4-2 dengan posisinya di sisi kiri. Dan minimnya peluang yang dibuat Mbappe perlu menjadi bahan evaluasi bagi Madrid sebagai sebuah tim maupun bagi Mbappe sendiri.
2. Chemistry yang belum begitu kuat dengan lini kedua.
Sebagai seorang striker, Mbappe tentu saja butuh dukungan dari lini kedua. Karena itu perlu dibangun jalinan chemistry yang maksimal antara Mbappe dengan anggota tim lain, khususnya para gelandang.
Ya, komposisi pemain depan dan barisan gelandang yang tak banyak berubah dalam beberapa musim terakhir memungkinkan chemistry diantara anggota tim terjalin dengan kuat. Barisan gelandang yang diisi Toni Kroos, Luka Modric, Casemiro dan juga Federico Valverde memberi pengaruh kuat bagi moncernya para penyerang. Tak heran kalau gol demi gol tak henti dihasilkan para penyerang seperti Ronaldo, Karim Benzema, maupun Vinicius Jr.
Ya, Mbappe butuh seorang gelandang kreatif dalam mendukung pergerakannya sebagai striker. Sayangnya tak semua gelandang mampu berperan sebagai seorang gelandang kreatif. Apalagi barisan tengah Madrid saat ini banyak diisi muka-muka baru yang juga masih perlu adaptasi lebih dengan pola permainan Ancelotti.
Sebenarnya Madrid punya Jude Bellingham yang bisa diandalkan dalam mendukung seorang penyerang tengah seperti Mbappe. Namun sang gelandang saat ini harus menepi karena cedera. Alhasil, Mbappe harus sedikit bersabar dan banyak bereksplorasi lagi.
3. Ancaman persaingan diantara para pemain bintang.
Berkumpulnya para pemain bintang di sebuah tim seperti Madrid tak hanya bakal membuat Madrid lebih kuat, tapi juga bisa sebaliknya, memperlemah kinerja tim. Hal ini bisa muncul manakala terjadi persaingan tidak sehat diantara para pemain atau diantara mereka lebih menonjolkan egonya masing-masing.
Terkait dengan posisi Mbappe sekarang cukup berpotensi untuk terjadinya situasi yang kedua ini. Status bintang yang sudah tersemat pada para pemain lawas dan posisi mereka yang sama dengan Mbappe seperti Vinicius Jr bisa memicu persaingan pribadi dan menjadi duri dalam daging bagi kinerja Real Madrid.
Malam ini Madrid akan melakoni laga keempat La Liga dengan menghadapi Real Betis dalam partai kandang. Laga ini menjadi tantangan bagi Mbappe untuk segera membuka keran golnya sekaligus sebagai pembuktian bahwa dirinya sosok pemain bintang yang dibutuhkan Madrid saat ini.