Sementara di ajang Euro 2020, Gundogan hanya sanggup mengantarkan Der Panzer hingga babak 16 besar setelah disingkirkan oleh Inggris.
Tiga tahun berlalu, dan Gundogan masih terus memburu mimpi. Usia yang mulai mendekati senja 33 tahun, bukan alasan baginya untuk menyerah. Dan ajang Piala Eropa yang berlangsung di negeri sendiri tahun 2024 ini menjadi pertaruhan berikutnya bagi seorang Gundogan.
Sinyal positif mulai menaungi Gundogan. Setidaknya ada tiga hal yang mendukung Gundogan bisa meraih mimpi memenangkan trofi kali ini.
1. Kehadiran Julian Nagelsman sebagai pelatih
Kehadiran Julian Nagelsman sebagai nakhoda baru Der Panzer menerbitkan lagi gairah untuk memburu kemenangan. Tim mulai bangkit dan melupakan rentetan hasil buruk bersama pelatih Hansi Flick sebelumnya.
Ya, 8 bulan kepemimpinan Nagelsmann mampu mengangkat kembali potensi Jerman sebagai salah satu tim kuat Eropa.Â
Dalam delapan kali uji coba yang telah dijalani sejak Oktober tahun lalu, Gundogan dan kawan-kawan mencatat hasil empat kemenangan, dua hasil seri dan dua kekalahan. Hasil yang sudah cukup sebagai persiapan mereka menghadapi Euro kali ini.
Yang jelas, seperti yang diungkapkan okeh Gundogan bahwa, Nagelsmann punya strategi bermain yang jelas dan selalu memberi kepercayaan tinggi pada tim. Dua hal yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan  motivasi tim meraih hasil terbaik.
2. Kembalinya Toni Kroos ke dalam tim
Tak ingin melihat kondisi tim terpuruk, gelandang senior Toni Kroos memutuskan turun gunung kembali ke dalam tim.
Kembalinya Kroos ke dalam tim tentu saja memberi pengaruh positif ke dalam tim. Apalagi Kroos merupakan bagian dari The Winning Team 2014. Banyak tentunya pengalaman berharga yang bisa ditularkan Kroos pada anggota tim lainnya.