Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Krisis Sampah Yogyakarta, Menunggu Peran Pemerintah Mengurai Masalah

9 Juni 2024   21:25 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:25 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan sampah di sebuah ruas jalan kota Yogyakarta. Foto : Dwi Agus/detik.com

Penggunaan plastik saat ini sangat masif sekali di masyarakat, termasuk di Yogyakarta. Padahal, dengan sifatnya yang sulit terurai, sampah plastik menjadi permasalahan tersendiri dalam hal penanganan sampah. Karena itu, warga perlu terus dihimbau dan diarahkan untuk membatasi pemakaian plastik dan menggunakan bahan lain yang ramah lingkungan sebagai pengganti.

2. Eksekusi

Setelah edukasi maka langkah selanjutnya adalah eksekusi. Menyusun langkah-langkah nyata di lapangan.

Ada tiga bentuk eksekusi yang perlu dilakukan.

A. Membuat sistem manajemen pengangkutan sampah.

Pemerintah perlu membuat sebuah sistem manajemen pengangkutan sampah sejak dari tingkat kelompok masyarakat terbawah, yakni tingkat RT. Hal ini penting untuk mempermudah penanganan berikutnya sekaligus memastikan sampah-sampah warga dapat terangkut semuanya.

Ada dua poin penting yang perlu dibuat sebagai bagian dari manajemen pengangkutan sampah ini yakni :

1. Memastikan setiap individu telah memilah sampah sejak dari rumah

2. Memastikan sampah-sampah diangkut secara terpisah sesuai jenisnya masing-masing.

B. Mengaktifkan bank sampah.

Keberadaan bank sampah bisa menjadi bagian dari solusi dari permasalahan sampah, khususnya sampah-sampah anorganik seperti plastik, kertas, logam dan kaca. Dalam hal ini, bank sampah menjadi perantara yang menyalurkan sampah-sampah tersebut kepada pabrik-pabrik untuk didaur ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun