Puasa Ramadan adalah menjadi sarana latihan bagi kita untuk menahan diri. Meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah sebagai tanda sebuah kepatuhan.
Sebulan berlalu dan kewajiban berpuasa pun usai sudah. Meski demikian, kewajiban untuk menahan diri tidak ikut berakhir. Justru masa-masa setelah Ramadan itulah menjadi ujian dalam menahan diri yang sebenarnya, khususnya ketika bersilaturahmi di hari Idul Fitri.
Ya, Idul Fitri yang identik dengan silaturahmi ini menjadi tantangan bagi kita  untuk mengukur sejauh mana konsistensi kita dalam mengendalikan diri. Terutama dalam hubungan dengan sesama manusia.
Ada beberapa bentuk dari sikap menahan diri yang perlu kita terapkan dalam silaturahmi Idul Fitri.
1. Menahan diri untuk tidak kepo
Silaturahmi Lebaran tak lepas dari saling bertukar cerita dan bertanya kabar. Tidak ada yang salah dengan kebiasaan ini.Â
Namun terkadang seringkali kita terjebak terlalu dalam ketika berinteraksi.
Ya, sifat kepo dan ingin tahu urusan orang lain membuat kita suka sekali menanyakan hal-hal yang sifatnya privasi bagi seseorang. Padahal banyak orang tak suka kehidupan pribadi mereka diketahui orang lain. Apalagi diusik.
" Kapan lulus ?"
" Kapan menikah ?"
Dan sederet pertanyaan yang sifatnya pribadi lainnya. Seolah pertanyaan-pertanyaan seperti ini teramat penting untuk dibicarakan. Padahal tidak.