Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Perhatikan Tujuh Hal agar Ramadan Tak Kehilangan Esensi

13 Maret 2024   11:58 Diperbarui: 15 Maret 2024   09:16 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayyidusy syuhur, demikian nama yang disematkan untuk Ramadan. Nama yang berarti penghulu dari segala bulan, sejalan dengan esensi istimewa yang terkandung di dalamnya.

Ya, Ramadan punya privilese tersendiri dibandingkan bulan-bulan lainnya. Ada beberapa keistimewaan yang hanya diberikan ALLAH untuk bulan Ramadan dan tak kita temui di bulan-bulan lainnya.

Apa saja keistimewaan yang dimiliki Ramadan?

Beberapa diantaranya bisa kita lihat dari penjelasan hadis Nabi Muhammad riwayat Bukhari Muslim. Disana disebutkan bahwa pada bulan Ramadan pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.

Begitu besarnya fadilah yang ada pada Ramadan, maka kita sebagai umat Islam sangat dianjurkan sekali untuk memaksimalkan segala potensi yang ada agar pertemuan kita dengan Ramadan tidak terasa sia-sia.

Foto: iStockphoto/cnnindonesia.com
Foto: iStockphoto/cnnindonesia.com

Setidaknya ada tujuh hal yang perlu kita perhatikan agar kita tak kehilangan esensi pada momen Ramadan.

1. Fokus pada amal kebaikan sebagai pengisi hari-hari selama Ramadan.

Tidak hanya puasa, kita amat dianjurkan sekali mengisi Ramadan dengan memperbanyak amal kebaikan. Hal ini sejalan dengan semangat bulan Ramadan sebagai arena latihan peningkatan amal ibadah.

Ya, Ramadan membawa pesan peningkatan amal ibadah. Baik kualitas maupun kuantitasnya, khususnya untuk amalan-amalan sunat. Tujuannya adalah sebagai sarana  mendekatkan diri kita kepada ALLAH serta untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita.

Selain itu dalam sebuah hadis riwayat Bukhari juga disebutkan bahwa setiap amal kebaikan pada bulan Ramadan ini akan diberikan ganjaran berlipat ganda. 

Ibadah-ibadah sunah seperti bersedekah, membaca Al Quran, melakukan shalat sunat dan ibadah lainnya akan dinilai sebagai ibadah wajib. Sementara untuk ibadah wajib akan diberi ganjaran sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat.

Begitu besarnya fadilah yang ada pada Ramadan ini, maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak mengisinya dengan beribadah. Sungguh sebuah kerugian besar ketika kita melewatkannya begitu saja.

2. Menjauh dari perkara maksiat.

Sejalan dengan anjuran memperbanyak amal ibadah, kita juga diperintahkan untuk menjauh dari perkara maksiat. Tujuannya jelas, agar tidak merusak amal ibadah yang telah kita perbuat.
Selain itu, sebagaimana halnya kebaikan yang nilainya dilipatgandakan, perbuatan dosa pun akan di beri balasan berlipat ganda.

Rasulullah pernah berpesan ," Jagalah Ramadan. Karena kebaikan dilipatgandakan. Begitu juga dosa,"
Pesan singkat dari nabi ini memberi peringatan pada kita untuk tidak berbuat dosa di bulan Ramadan agar kita tidak merugi.

3. Menghindari hal-hal yang dapat merusak pahala puasa.

Sebagai sebuah ibadah, puasa Ramadan akan mendapat balasan luar biasa dari ALLAH. Mulai dari pengampunan segala dosa hingga balasan istimewa yang hanya diberikan untuk orang yang berpuasa. Meski demikian, kita juga perlu berhati-hati, karena ada beberapa perkara yang bisa merusak pahala puasa.

Ya, pahala puasa bisa rusak bahkan hilang sama sekali. Perkara ini diterangkan Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan Tabrani. Disana disebutkan bahwa banyak orang yang berpuasa yang tak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain hanya rasa lapar dan dahaga.

Apa saja perkara yang bisa merusak pahala puasa?

Dalam sebuah hadis riwayat Ad Dailami disebutkan bahwa ada lima perkara yang bisa merusak pahala puasa. Kelimanya adalah berdusta, bergunjing, bersumpah palsu, mengadu domba dan memandang dengan syahwat.

4. Memperbanyak sedekah

Berinfaq dan bersedekah menjadi perbuatan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Hal ini sebagai salah satu bentuk dari pengejawantahan semangat memperbanyak amal kebaikan di bulan yang penuh kesucian ini.

Banyak cara kita untuk bersedekah. Misal berinfaq untuk keperluan rumah ibadah, menyantuni anak yatim, kaum duafa hingga memberi makan untuk orang-orang berbuka puasa.

Dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa barangsiapa yang memberi makan orang berbuka puasa akan diberi ganjaran seperti halnya orang yang berpuasa.

5. Memperbanyak membaca Al Quran

Memperbanyak membaca Al Quran menjadi amalan yang juga disunahkan di bulan Ramadan. Hal ini seperti yang dicontohkan Rasulullah, para sahabat dan juga para ulama.

Dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah selalu bertadarus Al Quran pada malaikat Jibril dan mengkhatamkannya selama bulan Ramadan. Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan membaca Al Quran di bulan Ramadan.

Membaca Al Quran bisa dilakukan sendiri maupun secara bersama-sama pada malam hari yang lazim disebut dengan tadarus Al Quran. Dan setiap diri kita dianjurkan setidaknya bisa khatam Al Quran selama Ramadan.

6. Memperdalam ilmu agama

Sejalan dengan perintah memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadan, maka kita juga dianjurkan untuk memperdalam ilmu agama. Tujuannya tentu saja demi peningkatan kualitas ibadah kita.

Banyak cara yang bisa dalam memperdalam ilmu agama. Bisa dengan membaca buku-buku agama, menonton ceramah agama di hape, mengikuti kajian di masjid yang banyak diadakan selama Ramadan maupun dengan belajar langsung kepada para ulama.

7. Menjadikan orang-orang saleh sebagai teman dekat

Ramadan juga hendaknya kita jadikan sebagai momen memperbagus lingkaran pergaulan. Yakni dengan menjadikan orang-orang saleh sebagai teman dekat.

Bagaimanapun juga, faktor lingkungan memberi pengaruh pada pembentukan sikap dan karakter kita. Karena itu penting kiranya bagi kita untuk bisa memilih lingkungan pertemanan yang baik agar diri kita mendapatkan pengaruh positif.

Ya, dengan berkumpul bersama orang-orang saleh, orang-orang yang selalu menyeru kepada kebaikan, tentunya akan membawa kita berada dalam lingkaran kebaikan dan terhindar dari keburukan. Mendekatkan diri kita pada perbuatan amal saleh serta menjauhkan kita dari segala kemaksiatan. Hal yang sebenarnya menjadi tujuan hidup kita.

Ramadan merupakan bulan mulia, bulan istimewa dan penuh keberkahan. Karena itu hendaknya bisa kita melewatkannya dengan cara istimewa pula demi hidup yang lebih bermakna.

(EL)
Yogyakarta, 13032024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun