Seseorang dengan avoidant attachment sering dilanda putus harapan. Hidup bagi mereka terasa sebagai rentetan kegagalan.
Padahal sejatinya tidaklah demikian. Masih ada jalan untuk merubah keadaan dan meningkatkan kualitas diri. Yakni dengan banyak belajar dan berkorban. Bukankah Tuhan menjanjikan kesuksesan bagi mereka yang rajin berusaha, bukan ?
Avoidant attachment bukanlah sebuah kutukan atau hukuman dari Tuhan. Melainkan hanya sebuah batu sandungan dalam menuju pernikahan. Yakinkan diri mampu menyingkirkannya, agar cita-cita menuju pernikahan yang amat diimpikan bisa terlaksana.
(EL)
Yogyakarta, 09032024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H