Ya, mereka seolah telah terdoktrin untuk menganggap capres pilihannya sebagai sosok maha sempurna. Sementara ketika ada pihak yang mengkritisi capres pilihan mereka, mereka tak ragu untuk membantah, menampik, mencari pembenaran dm bahkan kalau perlu memutarbalikkn fakta sekalian.
Sebaliknya, terhadap calon lain yang  bukan pilihan mereka, mereka memilih bersikap masa bodoh, tak mau sedikitpun mengakui fakta-fakta kebenaran meskipun fakta-fakta itu benar adanya. Entah karena mereka tinggi hati atau sekedar gengsi, berat bagi mereka untuk melakukannya.
Melihat kepada fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa sindrom CWS bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan mental dan juga proses berpikir. Karena itu, para pendukung capres perlu mengantisipasi agar mereka tidak terkena sindrom ini.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasinya.
1. Berpikir Realistis dan Menghindari Fanatisme Buta
Seperti disebutkan diatas bahwa CWS akan melahirkan fanatisme buta dan keengganan berpikir dengan logika. Akibatnya, bisa membuat seorang pendukung calon presiden tak mampu melihat fakta dengan jelas. Seolah ada tabir yang menutupi pandangannya. Karena itu, tabir tersebut wajib untuk disingkirkan.
Dalam hal ini seseorang dituntut bisa berpikir logis dalam mengidolakan seorang tokoh idolanya. Bisa memahami bahwa calon yang disukainya itu juga manusia biasa seperti dirinya. Bukan sosok maha sempurna. Bisa salah, bisa pula lupa. Karena itu, hindari pemujaan berlebihan. Dan tak ragu mengkritisi bila menemukan kesalahan.
2. Hindari Kepo Berlebihan
Kekaguman pada seseorang akan mengundang rasa penasaran pada orang tersebut. Apalagi bila orang tersebut seorang public figure. Rasa kepo yang muncul akan semakin besar.
Hal seperti ini sesuatu yang normal. Namun menjadi tidak normal ketika rasa kepo itu berlebihan.
Terkait pemilu ini cukuplah kita mencari informasi seputar rekam jejak maupun visi misi calon yang akan kita pilih. Cukup itu saja, karena hanya informasi itulah yang sebenarnya kita perlukan. Sementara untuk info-info lain yang sekiranya tak penting, cukup abaikan saja.
3. Fokus pada Kehidupan Nyata
CWS hakikatnya membuat seseorang terperangkap dalam dunia semu. Kepuasan yang didapatkan hanyalah palsu. Haruskah kita bertahan dalam kondisi seperti itu ? Tentu tidak bukan?
Memang, kita tentu tak bisa menolak ketika muncul kekaguman atas seoramg tokoh, dalam hal ini seorang capres. Namun jangan biarkan diri kita terperangkap dalam perasaan seperti itu.