Sementara itu, Tiza Mafira, seorang ahli hukum asal Jakarta beraksi dengan aksi bersih-bersih di pantai, membuat talk show dan mengadakan Pawai Bebas Plastik di Jakarta pada 21 Juli 2019 lalu.
Keresahan akan penggunaan plastik sekali pakai seperti tas kresek, sedotan dan stereofom menjadi tema utama yang disuarakan lewat film ini. Ya, penggunaannya yang makin masif oleh masyarakat telah menimbulkan timbunan sampah dimana-mana dan tentu saja akan menjadi sumber bencana di masa mendatang. Karena itu, ketiga tokoh tersebut merasa perlu bersuara guna menyadarkan masyarakat agar menyadari semua bahaya ini dan ikut berperan menanggulanginya.
Ketiga tokoh tersebut, Robi, Prigi dan Tiza sepakat mengajak masyarakat menghentikan pemakaian plastik sekali pakai dan memulai kebiasaan baru seperti dengan membawa totebag saat berbelanja.
Uraian fakta dan narasi yang tersusun rapi dan otentik serta suguhan fakta-fakta valid yang disampaikan sejumlah ahli menjadi keunggulan dari film ini. Karena itu, film ini sangat layak ditonton sebagai bahan edukasi dalam upaya meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik.
Robi, Prigi dan Tiza telah bersuara dan memberi inspirasi untuk menyelamatkan bumi dari bahaya sampah plastik. Mari kita dukung aksi mereka. Demi keselamatan bumi yang akan kita wariskan pada generasi setelah kita.
Demikian tulisan ini ditulis sebagai bagian dari event komik 2023, lomba blog es krim, lomba blog cinta bumi dan lomba blog alam dan bencana.
(EL)
Yogyakarta, 20102023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H