Perancis kembali difavoritkan membawa pulang trofi juara Piala Dunia 2022. Syaratnya, mereka harus mengalahkan Argentina dalam partai final yang akan berlangsung malam ini. Ini bukan pekerjaan mudah. Perlu strategi khusus. Satu yang terpenting adalah dengan menerapkan strategi anti Messi.
Sosok Lionel Messi selalu menjadi momok bagi lawan-lawannya. Pemain yang menjabat sebagai kapten timnas Argentina ini punya kemampuan komplit. Dribling yang aduhai, akselerasi, kemampuan mencetak gol tinggi dan juga kecerdikannya dalam memanfaatkan ruang dan posisi menjadi ancaman bagi lawan.
Momen bek Kroasia, Josko Gvardiol  yang berhasil diperdaya Messi pada laga semifinal beberapa hari lalu setidaknya memberi gambaran betapa berbahayanya seorang Messi ketika mendapat kesempatan. Karena itu, strategi anti Messi menjadi sebuah keharusan.
Empat tahun lalu, Perancis pernah menuai sukses kala mereka menang tipis 4-3 atas Messi bersama Argentina pada babak 16 besar Piala Dunia 2018. Dan strategi anti Messi menjadi kunci sukses mereka waktu itu. Karena itu tak ada salahnya kalau pelatih Didier Descahmps mencoba lagi strategi ini untuk kembali mendapatkan kemenangan.
Pertanyaannya adalah strategi seperti apa yang nantinya harus dimainkan Perancis kali ini ? Langkah apa saja yang perlu dilakukan ?
Ada dua langkah yang bisa diterapkan pelatih Didier Deschamps untuk menjalankan ide ini.
1. Memperkuat lini tengah.
Ide anti Messi harus dimulai dari lapangan tengah. Pergerakan Messi harus ditutup sebelum memasuki sektor pertahanan. Tentunya Perancis harus menarik garis pertahanan tinggi dalam upaya mematikan Messi.
Dalam hal ini kerja sama kolektif para pemain berperan penting dalam menjalankan ide ini, khususnya para gelandang. Adrien Rabiot, Aurelien Tchouameni dan Antoine Griezmann yang merupakan tim inti lini tengah bisa saling mengisi dan bertukar posisi untuk menahan laju Messi dan mencegah sang bintang membangun ide serangan sejak awal.
2. Melakukan penjagaan khusus pada Messi.
Untuk lebih mengefektikan ide membatasi pergerakan Messi ini, Perancis juga perlu menugaskan seorang pemain yang akan melakukan penjagaan khusus untuk mencegah Messi melakukan akselerasi maupun memberi assist pada pemain lain. Pada pertemuan di Piala Dunia tahun 2018 lalu tugas ini sukses dijalankan N' Golo Kante.
" Saya masih ingat pada 2018 lalu, N'Golo Kante selalu membayangi Messi di sepanjang pertandingan, " ujar striker Oliver Giroud mengenang pertandingan waktu itu seperti ditulis The Guardian.
Ya, peran Kante sangat besar dalam mematikan Messi kala itu. Kante yang merupakan seorang pemain gelandang bertahan terus mengikuti dan menempel setiap langkah Messi. Taktik ini sukses membuat Messi tak berdaya dan perannya menjadi tak kelihatan.
Sayang tahun ini Kante harus absen karena cedera. Karena itu perlu dicari penggantinya. Dan nama Tchouameni menjadi kandidat kuat sebagai pengganti Kante.
Selain karena Tchouameni menempati posisi yang sama dengan Kante sebagai gelandang bertahan, pemain yang bermain bersama Real Madrid ini juga dikenal punya keahlian dalam melakukan intersep dan merebut bola sehingga bisa diandalkan dalam memutus serangan lawan.
Dalam hal ini Tchouameni nantinya akan diberdayakan untuk mematikan peran Messi sebagai motor permainan dan memutus rantai serangan yang dibangun Argentina. Keberanian dan kekuatan fisiknya yang prima menjadi nilai plus bagi Tchouameni dalam menjalankan peran ini.
Dengan pengaruhnya yang sangat besar terhadap timnas Argentina, maka Messi menjadi tumpuan bagi tim asuhan Lionel Scaloni ini dalam meraih kemenangan. Karena itu strategi anti Messi menjadi cara yang efektif bagi Perancis untuk menggagalkan kemenangan tersebut dan membalikkan situasi menjadikan diri mereka sebagai pemenang.
(EL)
Yogyakarta, 18122022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H