2. Kekuatan Perancis yang punya banyak opsi penyerangan dan tidak bertumpu pada satu pemain saja.
Salah satu kunci sukses Maroko sejauh ini adalah kekuatan pertahanan mereka yang solid. Mereka menumpuk banyak pemain di lini belakang dan membangun tembok pertahanan yang rapat.
Sejauh ini, pertahanan Maroko yang mengandalkan Achraf Hakimi dan Romain Saiss tersebut sulit ditembus lawan. Terbukti belum satupun pemain lawan yang berhasil membobol gawang mereka. Satu-satunya kebobolan yang mereka alami adalah akibat gol bunuh diri. Selain itu, faktor pola serangan yang monoton dan mudah dibaca dari lawan-lawan mereka selama ini membuat serangan lawan mudah dipatahkan dan gawang Yassine Bouno tetap aman.
Namun situasinya sepertinya takkan sama ketika mereka bertemu Perancis malam ini. Tim asuhan pelatih Didier Descamhps ini terkenal punya banyak gelandang kreatif dan menerapkan banyak opsi penyerangan dan tidak memfokuskan permainan pada satu orang saja.
Selain mengandalkan Kylian Mbappe yang sering beroperasi di sayap kiri, Perancis juga punya opsi penyerangan lainnya bersama Oliver Giroud, Ousmane Dembele, Antoine Griezmann maupun Adrien Rabiot. Mereka sudah terbiasa melakukan transisi penyerangan dan punya banyak opsi untuk membongkar pertahanan rapat ala Maroko.
Laga semi final nanti menjadi pertaruhan Maroko berikutnya. Secara perhitungan diatas kertas, Perancis tetap diunggulkan. Mereka punya pengalaman dan materi lebih baik.
Meski tak diunggulkan, Maroko tetap punya kesempatan membuat kejutan. Achraf Hakimi dan kawan-kawan sedang dalam kondisi siap tempur dan yang pasti dengan status sebagai tim kuda hitam membuat mereka tampil tanpa beban.
(EL)
Yogyakarta,14122022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H