Timnas Maroko telah menunjukkan pada dunia bahwa sepak bola tidak hanya milik bangsa Eropa ataupun Amerika Latin. Keberhasilan mereka menembus semifinal Piala Dunia 2022 ini memberi bukti bahwa bangsa diluar dua kawasan tersebut juga bisa berprestasi. Pertanyaannya sekarang adalah sanggupkah Maroko menjaga konsistensi atau akankah laju timnas Maroko akan terhenti di semifinal nanti ?
Mantan pesepak bola Inggris, Chris Sutton, dalam komentarnya yang ditulis situs BBC menyebutkan bahwa kesuksesan Maroko sejauh ini memaksa kita untuk mengubah pemikiran bahwa kita tak boleh lagi mengabaikan tim-tim dari luar Eropa dan Amerika Selatan. Kekuatan sepak bola saat ini makin merata. Dan banyak tim yang berpotensi membuat kejutan.
Ya, kisah spektakuler Maroko menjadi kejutan terbesar Piala Dunia kali ini. Tanpa pernah diduga sebelumnya, tim dari Afrika utara ini telah memutar balikkan prediksi banyak orang. Mereka tak bisa lagi dianggap sebagai penggembira belaka, tapi layak disebut sebagai kandidat juara.
Pelatih kepala Maroko, Walid Regragui menyatakan tekadnya untuk terus membawa Maroko melangkah lebih jauh mewujudkan mimpi menjadi juara.
"Kami datang ke kompetisi ini untuk mengubah pola pikir di benua kami. Kami makin dekat dengan impian untuk menjadi juara. Kami akan berjuang mendapatkannya," komentar Regragui seperti yang dikutip dari situs BBC.
Adalah tidak salah kalau pelatih berusia 47 tahun itu terus memberi harapan dan mengajak Maroko untuk tak berhenti melukis mimpi. Mereka punya modal bagus berupa kekuatan pertahanan yang solid dan serangan balik mematikan. Buktinya tim-tim kandidat juara seperti Belgia, Spanyol dan Portugal harus terjungkal di tangan mereka.
Meski demikian, ada sedikit kekhawatiran bahwa tim berjuluk Singa Atlas ini bakal menemui kesulitan ketika memasuki semi final kali ini. Ada situasi yang bisa menghambat laju Maroko untuk terus membuat kejutan.
1. Masalah cedera dan kebugaran pemain.
Intensitas pertandingan yang tinggi dan selang waktu yang mengharuskan pemain untuk bermain dalam waktu berdekatan menjadi ancaman pada kondisi fisik pemain. Sejumlah pemain mengalami kelelahan dan beberapa diantaranya menderita cedera.
Kapten Romain Saiss,Nayef Aguerd, Noussaer Mazraoui, dan gelandang Soufyan Amrabat merupakan beberapa nama yang dipertanyakan kondisinya saat ini. Mereka merupakan pemain inti yang bila harus absen akan sangat merugikan bagi Maroko.
2. Kekuatan Perancis yang punya banyak opsi penyerangan dan tidak bertumpu pada satu pemain saja.
Salah satu kunci sukses Maroko sejauh ini adalah kekuatan pertahanan mereka yang solid. Mereka menumpuk banyak pemain di lini belakang dan membangun tembok pertahanan yang rapat.
Sejauh ini, pertahanan Maroko yang mengandalkan Achraf Hakimi dan Romain Saiss tersebut sulit ditembus lawan. Terbukti belum satupun pemain lawan yang berhasil membobol gawang mereka. Satu-satunya kebobolan yang mereka alami adalah akibat gol bunuh diri. Selain itu, faktor pola serangan yang monoton dan mudah dibaca dari lawan-lawan mereka selama ini membuat serangan lawan mudah dipatahkan dan gawang Yassine Bouno tetap aman.
Namun situasinya sepertinya takkan sama ketika mereka bertemu Perancis malam ini. Tim asuhan pelatih Didier Descamhps ini terkenal punya banyak gelandang kreatif dan menerapkan banyak opsi penyerangan dan tidak memfokuskan permainan pada satu orang saja.
Selain mengandalkan Kylian Mbappe yang sering beroperasi di sayap kiri, Perancis juga punya opsi penyerangan lainnya bersama Oliver Giroud, Ousmane Dembele, Antoine Griezmann maupun Adrien Rabiot. Mereka sudah terbiasa melakukan transisi penyerangan dan punya banyak opsi untuk membongkar pertahanan rapat ala Maroko.
Laga semi final nanti menjadi pertaruhan Maroko berikutnya. Secara perhitungan diatas kertas, Perancis tetap diunggulkan. Mereka punya pengalaman dan materi lebih baik.
Meski tak diunggulkan, Maroko tetap punya kesempatan membuat kejutan. Achraf Hakimi dan kawan-kawan sedang dalam kondisi siap tempur dan yang pasti dengan status sebagai tim kuda hitam membuat mereka tampil tanpa beban.
(EL)
Yogyakarta,14122022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H