Tidaklah mudah menyandang status debutan di Piala Dunia. Dalam banyak kesempatan, tim debutan sering tersisih sejak awal. Kehadiran mereka tak ubahnya seperti tim "anak bawang ". Sekedar penggembira saja.
Timnas Qatar menjadi peserta debutan pada Piala Dunia 2022 ini. Mereka lolos lewat jalur tuan rumah. Bagaimana perjalanan timnas Qatar pada Piala Dunia perdana mereka ini ? Apakah status debutan akan membebani mereka atau sebaliknya menjadi pemicu untuk membuat kejutan ?
Nama Qatar memang belum begitu terkenal. Mereka kalah tenar dibandingkan tim-tim seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak ataupun Iran yang sudah pernah ambil bagian pada event sepak bola empat tahunan ini. Meski demikian mereka bertekad untuk mengukir sejarah yang mengesankan sebagai tim debutan.
Ini bukan ilusi atau kata-kata sesumbar belaka. Qatar tak ingin hanya numpang lewat. Dan tim berjuluk The Maroon ini punya modal cukup untuk membuat kejutan. Apa saja modal mereka ?
1. Catatan impresif dalam beberapa tahun terakhir.
Perlahan namun pasti, Qatar kini sudah menjelma menjadi salah satu kekuatan sepak bola Asia. Al-anaby, julukan lain timnas Qatar, kini pantas disejajarkan dengan raksasa-raksasa Asia lainnya seperti Arab Saudi, Iran, Jepang ataupun Korea Selatan.
Kesuksesan menjadi pemenang Piala Asia terbaru pada Februari 2019 lalu sudah cukup untuk membuktikan kekuatan Qatar. Almoez Ali dan kawan-kawan waktu itu sukses membekuk Jepang dengan skor 3-1 lewat gol Ali sendiri ditambah dua pinalti dari Abdulaziz Hatim dan Akram Afif. Dan hebatnya lagi, mereka memenangkan seluruh pertandingan pada turnamen tersebut.
Selanjutnya, Qatar juga menuai hasil lumayan bagus dalam partisipasi mereka sebagai tim tamu di ajang Piala Emas, kompetisi antar negara-negara anggota CONCACAF tahun lalu. Qatar sukses melaju hingga semifinal sebelum kalah 0-1 dari Amerika Serikat. Tak hanya itu, Qatar juga mencatat hasil apik kala melakoni sejumlah pertandingan persahabatan melawan tim-tim dari benua Asia, Eropa dan Amerika.
Sebagai catatan, Qatar tak pernah kalah dalam lima pertandingan terakhir mereka dengan catatan empat kemenangan atas Albania, Panama, Honduras dan Guatemala. Sementara catatan seri mereka catatkan kala bersua Chili dua bulan lalu.Â
Sejumlah pencapaian positif ini tentunya menjadi sumber kekuatan dan memberi semangat kepada seluruh tim untuk bisa tampil maksimal di Piala Dunia nantinya.Â
2. Persiapan jangka panjang yang menghasilkan tim yang solid dan tangguh.
Sejak memenangkan bidding Piala Dunia 2022 pada Desember 2010 lalu, Qatar menyadari bahwa keikutsertaan mereka di Piala Dunia tak boleh sekedar menjadi penggemar saja. Harus ada prestasi yang ditorehkan. Karena itu mereka segera memulai proyek jangka panjang pembentukan tim nasional.
Pembentukan timnas sendiri dimulai sejak level junior. Dan Felix Sanchez Bas ditunjuk menangani tim u-19 sejak 2013 lalu. Tak lama berselang, Felix naik ke level senior menggantikan Jorge Fossati pada 3 Juli 2017. Proyek ini berjalan mulus dengan raihan dua Piala Asia di level u19 dan tingkat senior bagi Qatar.
Proyek jangka panjang seperti ini memberi manfaat tersendiri bagi tim. Diantaranya, membuat hubungan antar pemain lebih solid, Â diantara mereka juga sudah saling mengenal dan memahami karakter rekan-rekannya, menciptakan harmonisasi dan kekompakan di tubuh tim sehingga diharapkan bisa membentuk tim yang kompetitif.
Pelatih Sanchez  seperti ditulis Reuters mengatakan bahwa apa yang mereka siapkan selama tiga tahun terakhir ini telah menjadikan Qatar sebagai tim yang kompetitif dan siap bersaing di Piala Dunia.
3. Melakukan naturalisasi pemain.
Naturalisasi menjadi proses tak terhindarkan dalam pembentukan timnas yang tangguh. Banyak negara melakukannya. Tak terkecuali negara-negara besar sekalipun.
Dalam hal ini, Qatar tercatat melakukan naturalisasi banyak pemain dari banyak negara yakni Senegal, Mesir, Guinea, Ghana, Brasil,Uruguay, Perancis, Portugal, Kuwait dan Bahrain. Yang pasti, dalam skuad Piala Dunia ini Qatar membawa sebelas pemain naturalisasi.Â
Sumbangsih dari para pemain naturalisasi ini menjadi salah satu sumber inspirasi bagi Qatar untuk menaikkan level permainan dan tentu saja memberi efek kejutan bagi lawan-lawan mereka.
4. Faktor tuan rumah.
Tak dapat dipungkiri bahwa faktor tuan rumah memberi andil bagi keberhasilan tim. Dalam hal ini, timnas Qatar mendapat keuntungan dari dukungan suporter dan adaptasi lingkungan yang telah berlangsung lama. Meskipun sifatnya non teknis, tetap saja hal ini sebagai keuntungan yang harus dimanfaatkan.
Beberapa faktor diatas menjadi nilai plus yang perlu dimaksimalkan Qatar untuk membuat kejutan. Apalagi dalam perhitungan diatas kertas ketiga musuh mereka yaitu Ekuador, Belanda,dan Senegal punya kualitas lebih baik. Maka dari itu, perlu diwaspadai agar hasil yang didapatkan nantinya tidak mengecewakan.
Beberapa jam lagi Qatar akan memulai langkah mereka sebagai tim debutan di Piala Dunia. Qatar akan  bertemu Ekuador. Bagaimana nasib Qatar nantinya, apakah menjadi debutan yang memberi kejutan atau debutan yang menjadi bulan-bulanan ? Mari kita tunggu saja !
(EL)
Yogyakarta,20112022
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H