Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Ivan Toney ke Gawang Manchester City dan Perdebatan Kegagalannya Menembus Skuad Piala Dunia 2022

14 November 2022   12:56 Diperbarui: 14 November 2022   13:00 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Ivan Toney usai mencetak gol ke gawang Manchester City. Foto : Oli Scarff/AFP/bolasport.com

Striker Brentford, Ivan Toney menutup kedua kupingnya dengan jari usai mencetak gol pertamanya ke gawang Manchester City pada laga pekan ke-14 Liga Inggris 2022/2023, Sabtu,12 November 2022. Sebuah selebrasi ikonik yang bisa diartikan " jangan dengarkan apa kata orang".

Ya, Toney sepertinya tak ingin ada perdebatan tentang dirinya. Dirinya hanya ingin fokus menampilkan performa terbaik yang dimilikinya.

Nama Ivan Toney kembali menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Bukan saja karena selebrasi dan dua golnya yang mengantarkan kemenangan 2-1 timnya atas Manchester City ini. Tapi juga tentang kegagalannya menembus skuad timnas Inggris di Piala Dunia 2022.

Bulan September lalu nama Toney sebenarnya sudah masuk radar pelatih Southgate. Southgate memanggil Toney untuk masuk dalam skuad melawan Italia dan Jerman di ajang UEFA Nations League. Meski Toney belum dimainkan waktu itu, namun banyak yang memprediksi dirinya akan masuk dalam anggota tim Piala Dunia Inggris. Namun kenyataannya Toney tidak jadi dibawa Southgate.

Banyak orang bertanya-tanya mengapa kemudian pelatih Gareth Southgate tak membawa Toney ke Piala Dunia tahun ini. Padahal striker berusia 26 tahun ini sangat memenuhi syarat untuk masuk dalam tim.

Ada beberapa alasan kenapa Toney layak memperkuat timnas Inggris.

1. Penampilan impresif saat ini.

Ivan Toney sedang dalam puncak penampilannya selama paruh awal kompetisi musim ini. Dari 16 kali penampilan di liga Inggris dan Piala Liga, Toney sudah menorehkan 11 gol. Termasuk dua gol yang tadi malam disarangkannya ke gawang City. 

Ya, sebagai seorang pemain depan, catatan Toney hanya kalah dari Harry Kane yang telah mencetak 13 gol.

" Jika anda mengamati striker-striker yang bagus saat ini, anda tak akan menemukan nama terbaik setelah Harry Kane," demikian pendapat Thomas Frank, pelatihnya di Brentford.

Sayang, pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate punya pandangan lain. Southgate nyatanya lebih memilih nama-nama seperti Jack Grealish maupun Callum Wilson yang performa mereka sejauh ini tak begitu mengesankan.

2. Toney bagus dalam permainan bola-bola langsung.

Toney sangat bagus dalam permainan bola-bola langsung. Hal ini tak lepas dari instingnya yang bagus dalam membaca arah bola dan kejelian dalam mencari posisi yang ideal.

Apalagi dengan ciri khas Inggris yang mengandalkan operan-operan panjang dalam permainan cepat dan sentuhan kick and rush menjadikan peran Toney sebagai target man sangat vital.

Toney sudah membuktikannya di level klub. Posturnya yang tinggi besar memungkinkannya untuk memenangkan duel-duel udara. Dalam formasi 4-3-3 atau 3-5-2 yang sering dimainkan Brentford fungsi Toney amat kentara sekali.

3.Toney punya kemampuan finishing mematikan.

Kemampuan Toney sebagai seorang striker sudah tidak diragukan lagi. Apalagi kalau sudah berada di kotak pinalti lawan. Statistik mencatat tingkat keberhasilan Toney dalam menuntaskan peluang musim ini hampir 100 persen. Sepuluh gol telah dihasilkannya sejauh ini ini dari sebelas peluang yang didapatnya sebelumnya.

4. Bisa diandalkan dalam link up play dan proses build up.

Tak hanya dalam urusan membobol gawang, Toney juga sering memainkan peran dalam proses penciptaan dari gol itu sendiri.

Ya, meski posisinya adalah seorang striker, tapi Toney juga sering memainkan peran dalam link up play sebagai penghubung dalam permainan dan juga membantu proses build up serangan sebelum  masuk kotak pinalti.

5. Toney seorang eksekutor pinalti andalan.

Satu lagi kelebihan Toney adalah dalam hal sebagai eksekutor pinalti. Statistik mencatat tingkat keberhasilan Toney dalam mengeksekusi tendangan pinalti mencapai 100 persen. Dari 18 kali kesempatan, Toney sukses menyelesaikan semuanya.

Makanya, banyak pihak yang menilai bahwa dengan tidak dibawanya Toney adalah sebuah kerugian. Apalagi Inggris tercatat sering gagal dalam drama adu pinalti. Maka kehadiran Toney sebenarnya sebagai seorang eksekutor sangat dibutuhkan.

6. Perusak konsentrasi lawan.

Tak hanya sebagai target man, keberadaan Toney juga bisa berperan sebagai perusak konsentrasi lawan.

Dengan posisinya sebagai seorang striker , membuat dirinya menjadi magnet yang menarik perhatian lawan sekaligus merusak konsentrasi mereka. Khususnya ketika berada di kotak pinalti. Situasi ini akan membuka ruang dan memberi peluang bagi para pemain lain untuk bisa berbuat lebih.

7. Totalitas dalam bermain.

Sebelas gol dari 16 kali  bermain, termasuk dua gol ke gawang The Citizen pada Sabtu malam kemarin sudah cukup sebagai pembuktian bagaimana totalitas bermain dari seorang Ivan Toney.

Apalagi untuk event seperti Piala Dunia. Seandainya dirinya dibawa, tentu Toney akan berusaha tampil maksimal mengerahkan segala kemampuannya. Bagaimanapun juga, sebagai event sepak bola terbesar, setiap pemain yang tampil di Piala Dunia tentu ingin meninggalkan catatan mengesankan disini.

Dalam sebuah unggaha di media sosialnya, Toney mengungkapkan bagaimana perasaannya tentang Piala Dunia.

" Saya bangga menjadi orang Inggris. Dan sejak kecil saya punya impian untuk memperkuat negara saya di final Piala Dunia," demikian pernyataannya yang menggambarkan betapa dirinya sangat menginginkan tampil di Piala Dunia. 

Sayang sekali ketika keinginannya tidak terkabul. Meski demikian, dua golnya ke gawang City kali ini memberi pesan bahwa dirinya adalah pemain berkualitas dan pantas untuk bergabung dengan timnas. Hanya satu hal yang menggagalkan langkahnya yakni dirinya tak masuk dalam kriteria pelatih Southgate.

Keputusan Southgate yang tak membawa serta Toney ke Piala Dunia 2022 ini telah mengecewakan banyak pencinta sepak bola Inggris. Mereka amat menyayangkan keputusan ini.

Southgate sendiri hanya memberi jawaban klise bahwa keputusannya tak membawa Toney karena tak sesuai skema permainan tim. 

Apakah keputusan Southgate ini sudah tepat atau tidak. ? Belum ada jawabannya untuk saat ini. Waktulah yang akan menjawabnya nanti.

Ya, semua tergantung seberapa jauh timnas Inggris bisa melangkah dan seberapa besar peran yang sanggup dimainkan para pemain lini depan pilihan Southgate itu nantinya.

(EL)

Yogyakarta,14112022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun