Hal-hal seperti ini sudah pasti akan makin menjauhkan kita dari suasana kedamaian. Padahal kedamaian itu sesuatu yang indah dan selalu kita idam-idamkan.
Lantas, sebagai suporter sepak bola, bagaimana caranya kita mewujudkan pesan perdamaian tersebut ? Ada dua hal yang perlu kita perhatikan.
1. Menghormati perbedaan.
Perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan. Sesuatu yang tak bisa kita elakkan. Karena Tuhan sengaja menciptakan kita dalam kondisi yang berbeda.
Namun yang perlu diingat bahwa Tuhan melakukannya seperti itu agar kita saling mengenal diantara sesama. Bukan menjadikannya sebagai sumber silang sengketa.
Sebagai suporter bola kita dipisahkan oleh bendera tim yang berbeda. Kita terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan identitas dan karakteristik tak sama.
Ada Arema, Persebaya, Persija, PSM,Persipura dan banyak contoh lainnya kalau diibaratkan tim-tim di negri kita. Meski secara lahir tampak berbeda, sejatinya mereka berada dalam satu wadah yang sama bernama sepak bola.
Karena itu sangat naif kalau ada pemikiran untuk mengkotak-kotakkan dan memantik pedebatan diantara mereka. Justru ketika ada percikan-percikan kecil yang bisa memicu pertengkaran, maka harus segera dipadamkan agar perdamaian bisa dipertahankan.
Bukankah selama ini sering didengungkan slogan " Football for Unity ". Yang bisa dimaknai sebagai sepak bola yang menyatukan kita.
2. Menghormati hak setiap orang untuk menikmati sepak bola.
Harus diingat bahwa sebagai sesama penggemar bola, kita punya hak yang sama yakni menikmati sepak bola itu sendiri dengan nyaman. Tak boleh ada provokasi apalagi intimidasi. Itu artinya sama kita telah mengabaikan hak orang lain.