Frenkie de Jong sendiri bukan orang baru bagi Ten Hag. Mereka pernah bekerja sama pada periode 2017-2019. Mereka pernah sukses membawa Ajax merajai kompetisi domestik dan mengantarkan klub Belanda itu ke semi final Liga Champions 2019.
Kenangan yang indah itu ingin diulang Ten Hag. Â Dan kebetulan United memang butuh pemain gelandang mumpuni. Maka diajaklah mantan anak asuhannya ini untuk bereuni kembali.
Namun sayang tawaran itu ditolak De Jong. De Jong memilih bertahan di Barcelona.
Banyak faktor melatar belakangi keputusannya ini. Selain faktor tunggakan gajinya yang belum selesai di Barcelona, faktor United yang tak bermain di Liga Champions juga menjadi alasan. Karena bisa menurunkan nilai pasarnya.
Ten Hag kini dilanda kebimbangan. Pandangan pun mulai dialihkan. Beredar rumor Ten Hag melirik Adrien Rabiot pemain klub Juventus. Namun sejatinya ini bukan pembelian yang ideal. Rabiot sendiri tak begitu bersinar di Juventus sebelumnya. Karena itu Ten Hag masih setia menunggu kedatangan De Jong.
Tentang posisi De Jong sendiri sebenarnya juga dalam kebimbangan. Mesti sudah menyatakan diri ingin bertahan, namun pihak klub menginginkannya pergi. Faktor keuangan klub yang tidak stabil menjadi penyebabnya. Penjualan De Jong diharapkan bisa memperbaiki keadaan.
De Jong sebenarnya punya pilihan lain. Selain United, klub Inggris lainnya, Chelsea, juga menginginkan jasanya dan bersedia melunasi kewajiban Barcelona terhadapnya.
Pilihan ini cukup realistis karena Chelsea juga bermain di Liga Champions musim depan. Namun De Jong masih pikir-pikir. Belum keluar kata-kata ingin pergi.
Kenapa De Jong kukuh bertahan ? Apakah karena nama besar klub ? Atau alasan hak-haknya yang belum dipenuhi ? Belum ada jawaban pasti.
Meski demikian, keputusan pindah klub bukanlah pilihan buruk bagi De Jong saat ini. Tiga musim bersama Barcelona, De Jong masih belum dalam performa terbaiknya. Meski akhir-akhir ini kerap jadi pilihan pelatih Xavi.
Selain itu desakan untuk pergi yang makin kencang belakangan ini bisa saja mempengaruhi permainannya nantinya. Alih-alih nantinya prestasinya menurun lagi.