Meski ramai namun perjalanan cukup lancar, tak sampai menimbulkan kemacetan. Dan setelah lebih dari satu setengah jam perjalanan mereka pun memasuki kota Payakumbuh. Mereka melipir mencari masjid terdekat untuk beristirahat sebentar sambil menunggu azan subuh berkumandang.
Selesai shalat subuh, merekapun meneruskan perjalanan. Sekitar jam 5 lewat 10 menit Uni mengabarkan sudah berada di Jembatan Kelok 9, sebuah jembatan ikonik di daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini artinya mereka sudah melewati hampir separuh perjalanan.
4. Bawa bekal dari rumah.
Bawalah bekal yang cukup. Mulai dari cemilan, air minum maupun nasi dan lauk pauknya. Jangan sampai kelaparan di jalan.
Maklum perjalanan ini dilakukan malam hari. Warung-warung makan dan toko masih pada tutup. Bila sudah punya bekal, kita bisa makan kapan dan dimana saja nantinya.
Selepas dari Jembatan Kelok 9 dan memasuki daerah Pangkalan Koto Baru, si Uni berhenti lagi untuk beristirahat dan mengisi perut.
Maklum sudah tiga jam perjalanan, serangan rasa lapar pun tak bisa dilawan. Satu persatu bekal nasi dan lauk yang dibawa dari rumah tadi segera dinikmati.
Perjalanan selanjutnya memasuki daerah Rimbo Data. Jalanan masih sepi. Mayoritas kendaraan yang lewat menuju arah Pekanbaru. Sedang ke arah Bukittinggi tidak seberapa.
Satu jam berlalu. Sekitar jam 8 pagi mereka akhirnya memasuki provinsi Riau. Tepatnya di kecamatan Bangkinang Barat, kabupaten Kampar. Jalanan mulai ramai kendaraan.