Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Suatu Malam di La Bombonera Ketika Messi Kembali Menjadi Messi

29 Maret 2022   18:32 Diperbarui: 30 Maret 2022   06:57 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah situasi yang tak menentu ini datanglah Paris Saint Germain (PSG),klub super kaya dari Prancis.PSG mencoba menawarkan solusi dan memanfaatkan situasi.Maka Messi pun diboyong dengan status gratis.

Messi resmi milik PSG.Euforia dan kegembiraan pun hadir menyambut kedatangan Messi.Ada sedikit harapan dan keyakinan muncul bahwa Messi akan muncul sebagai pahlawan tim.

Tidaklah salah kalau PSG menaruh harapan besar pada Messi.Messi  sudah membuktikan bahwa dirinya pemain bertuah.Maka kehadiran Messi diharapkan bisa menjadikan PSG sebagai tim super dan raja baru Eropa dengan menjuarai liga Champions.

Tapi sayang,harapan tinggallah harapan.PSG bukanlah Barcelona.PSG belum bisa memberikan sepenuhnya apa yang selama ini diberikan Barcelona pada Messi.Separuh jiwa Messi masih tertinggal di Barcelona.Maka Messi gagal memenuhi ekspektasi.

Chemistry dengan PSG belum terbangun.Messi masih perlu belajar beradaptasi.Kontribusinya masih minim.Performa Messi sungguh mengecewakan.Tidak seperti yang diimpikan.

Hingga memasuki paruh kedua kompetisi ini,Messi tercatat baru menghasilkan 7 gol.2 di Ligue 1 dan 5 di Liga Champions.Sebuah catatan yang sangat bertolak belakang dengan kisahnya selama di Barcelona sebelumnya.

Dan puncak kekecewaan para pencinta PSG adalah manakala Messi gagal mewujudkan impian membawa PSG menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya.Alih-alih menjadi juara,PSG justru terjungkal lebih awal.Klub Spanyol Real Madrid menghentikan mereka di perempat final dengan keunggulan agregat 3-2.

Publik bertanya-tanya,kenapa kekalahan harus terjadi pada PSG.Padahal mereka sudah didampingi seorang manusia super bernama Messi.Ada apa dengan Messi.Kenapa kehadirannya tak memberi pengaruh berarti.

Terlepas dari blunder fatal yang diperbuat kiper Donnarumma,faktor Messi juga memberi andil pada  kegagalan PSG ini.Dimana Messi menyia-nyiakan hadiah pinalti pada leg pertama di kandang PSG bulan lalu.Tendangan Messi berhasil diselamatkan kiper Madrid,Thibaut Courtois.Dan PSG kalah tipis dalam agregat gol 2-3.

Para fans kecewa berat.Terutama terhadap Messi.Messi yang mereka saksikan sekarang bukan seperti Messi yang ada dalam pikiran mereka.Messi yang jauh dari dambaan mereka.

Maka selanjutnya Messi menjadi sasaran kritik.Para suporter jadi marah.Dan sebagai pelampiasan,mereka melakukan tindakan tak terpuji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun