Meski demikian, ada fakta yang perlu jadi perhatian. Chelsea merupakan lawan tangguh yang sulit mereka kalahkan pada sejumlah laga di beberapa kompetisi.
Sejarah mencatat dari lima kali pertemuan kedua tim, belum sekalipun dimenangkan Madrid. Tim berjuluk Los Blancos ini kalah tiga kali dan bermain seri dua kali.
Lima puluh tahun lalu, pada tahun 1971, merupakan pertemuan pertama kedua tim di partai final Piala Winner, kompetisi kategori " copa" antar klub Eropa.Mereka mencatat hasil imbang 1-1. Osgood mencetak gol bagi Chelsea.Sedangkan gol Madrid dihasilkan Zoco.
Kedua tim melakukan laga kedua untuk menentukan pemenang. Dan Chelsea berhasil memaksimalkan laga kedua dengan kemenangan 2-1. Dua gol Chelsea dicetak Osgood dan Dempsey. Sedangkan Madrid hanya sanggup membalas lewat Fleitas.
Pertemuan ketiga tersaji di Piala Super Eropa tahun 1998. Laga yang mempertemukan juara Piala Champions dengan pemenang Piala Winners. Madrid yang berstatus juara Liga Champions kembali takluk lewat gol Gustavo Poyet.
Selanjutnya,seperti sudah kita ketahui bahwa Madrid kembali takluk untuk ketiga kalinya dari Chelsea pada leg kedua semifinal Liga Champions musim lalu di London. Chelsea menang 2-0 lewat gol Timo Werner dan Mason Mount.
Sebelumnya, pada leg pertama kedua tim bermain imbang 1-1. Cristian Pulisic mencetak gol bagi Chelsea. Sementara gol Madrid dihasilkan Karim Benzema.
2.Komposisi tim yang tidak berubah.
Manajemen Chelsea musim ini membuat kebijakan untuk tidak banyak melakukan bongkar pasang anggota skuad. Mereka mempertahankan komposisi the winning team yang sudah terbentuk sejak musim lalu.
Masih ada Thomas Tuchel sebagai instruktur. Masih ada Edouard Mendy di bawah mistar. Masih ada Thiago Silva dan Cesar Azpilicueta sebagai komandan barisan belakang.
Masih ada Jorginho dan N'Golo Kante di lini tengah. Masih ada Kai Havertz,Timo Werner, Mason Mount sebagai penggedor gawang lawan. Dan sejumlah nama lain yang selama ini memberi kontribusi bagi tim.