Sejak merantau ke daratan Eropa hampir dua belas tahun lalu, Coutinho sudah bermain untuk tiga liga terbesar Eropa. Yakni liga Italia, liga Inggris dan liga Spanyol. Namun liga Inggris lah yang paling bersahabat dengannya.
Ya,lima tahun berseragam Liverpool merupakan cerita indah dalam karirnya. Meski belum banyak memenangkan tropi, namun permainan Coutinho lebih berkembang dam menjadikannya sosok penting di salah satu klub terbaik Inggris itu.
Artinya, liga Inggris sangat cocok bagi gaya permainan Coutinho. Maka dengan kembalinya Coutinho ke liga Inggris kali ini diharapkan bisa mengangkat performanya ke level yang lebih baik lagi seperti yang pernah dicapainya dulu.
2.Faktor Stevan Gerrard
Stevan Gerrard, manajer Aston Villa bukanlah orang baru dalam kehidupan Coutinho. Manajer berusia 42 tahun ini adalah mantan kompatriotnya di Liverpool dulu.
Sebagai mantan rekan setim, Gerrard tentu sudah tahu betul potensi dan karakter yang dimiliki Coutinho. Sehingga akan memudahkannya untuk memberi posisi terbaik yang cocok untuk permainan Coutinho nantinya.
3.Faktor Aston Villa.
Aston Villa saat ini hanyalah tim medioker. Bukan Inter Milan, Liverpool, atau Barcelona, tiga tim besar yang pernah diperkuatnya.
Aston Villa tak banyak punya pemain bintang.Aston Villa tak banyak mendapat sorotan publik.
Tapi pada situasi yang amat sederhana itu justru bisa memberi manfaat bagi Coutinho.
Ketiadaan pemain bintang akan mengurangi persaingan dan sikap saling menonjolkan ego pribadi yang sering timbul pada klub-klub bertabur bintang.