Mohon tunggu...
Aditya Wijaya
Aditya Wijaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Videografer

Pengelola kanal bola Youtube @jurnalnetijen

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memaknai Kesakralan Logo Klub Sepak Bola Mengusung Simbol Satwa

28 Juli 2024   14:54 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:55 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain, berdasarkan laporan kompas.id berjudul "Kualitas Sungai Mahakam Turun, Populasi Pesut Si Lumba-lumba Sungai Kian Susut" pada 28 Juni 2024, menyebutkan jumlah Pesut Mahakam diperkirakan tersisa 67 individu. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020 yang berjumlah 80 individu.

Pemilihan Pesut itu tampaknya bukan sekadar identitas dan harapan baru Borneo FC secara branding sepak bola. Tetapi juga berbalut misi Pesut Mahakam sebagai satwa kritis dan terancam punah di bumi Kalimantan.

Nah yang terbaru datang dari PSBS Biak. Klub promosi ini pada 27 Juli 2024 melakukan rebranding dengan meluncurkan logo baru menyongsong kompetisi Liga 1 musim 2024/2025.

Logo baru PSBS Biak ini bergambarkan burung cenderawasih. Spesies burung dilindungi khas Tanah Papua yang memiliki bulu indah dan menawan yang dijuluki Burung Surga. 

Artinya, baik PSBS maupun Borneo FC turut menyuarakan keberadaan populasi satwa agar tidak punah melalui logo terbaru mereka. Apalagi logo baru tim berjuluk Badai Pasifik itu juga bertuliskan angka 1964 sebagai simbol tahun berdirinya akronim PSBS, Persatuan Sepak bola Biak dan Sekitarnya.

Karena tak bisa dipungkiri, perkara ganti logo di Liga Indonesia terkadang resisten berbenturan dengan manajemen klub yang "kolot". Sebab, sejarah kebanyakan klub di Indonesia berangkat dari kompetisi perserikatan yang notabene pernah disuntik modal dari APBD. Bisa-bisa dituding tidak menghargai sejarah.

Meskipun begitu, sebagai penikmat bola, kita juga tak bisa menutup mata terhadap fenomena perubahan logo dan nama klub secara instan. Entah itu karena alasan merger atau diakuisisi kepemilikannya dengan dalih industri sepak bola.

Karena dampaknya bukan hanya pindah homebase, melainkan mengalami dualisme. Bahkan berujung sengketa di meja hijau. 

Akhir kata, selamat datang PSBS Biak di kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun