Inggris berhasil melenggang ke babak semifinal Euro 2024 setelah menang adu penalti atas Swiss. Salah satu sosok mencuri perhatian dalam laga berlangsung di Stadion Dusseldorf Arena, Dusseldorf, Minggu (7/7), itu ialah Jordan Pickford.
Sebab, satu penyelamatan penalti Pickford pada laga yang berakhir dengan skor 5-3 (1-1) tersebut menjadi salah satu kunci kemenangan The Three Lions.
Tepatnya saat kiper berusia 30 tahun itu berhasil menggagalkan algojo pertama Swiss, yaitu Manuel Akanji. Pickford menjatuhkan badan dengan melompat ke kiri dan berhasil mementahkan tendangan penalti bek Manchester City tersebut.
Penyelamatan penalti yang membuat nama Pickford ramai diperbincangkan. Hal itu menyusul beredarnya foto Pickford menenteng botol air minumnya yang bertuliskan list alias daftar nama pemain Swiss dan kebiasaan arah tendangan penaltinya.
"Pickford mengerjakan pekerjaan rumahnya," tulis akun Instagram @euro2024 yang menggunggah foto viral tersebut.
Meskipun empat eksekutor Swiss lainnya berhasil menggetarkan jala gawang Pickford, namun contekan di botol air minumnya itu terbukti ampuh.Â
Karena arah tendangan Akanji sesuai dengan apa yang tertulis di botol, yakni "Akanji- Drive Left" alias menendang ke kiri. Pickford pun melakukan tugasnya sesuai contekan.
Momen penyelamatan krusial yang membuat lima eksekutor penalti Inggris, yaitu Cole Palmer, Jude Bellingham, Bukayo Saka, Ivan Toney, dan Trent Alexander-Arnold, sukses menjalankan tugasnya.Â
Namun siapa sangka, kebiasaan kiper jebolan akademi Sunderland itu sudah diterapkan sejak lama. Contekan botol air minum Pickford pertama kali bocor saat Inggris menang adu penalti 4-3 melawan Kolombia di babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia.
Dia tertangkap kamera menutupi botol air minumnya dengan handuk sebelum adu penalti. Hasilnya, tangan kiri kiper yang saat itu masih berusia 24 tahun ini berhasil menepis tendangan Carlos Bacca sebagai algojo terakhir Kolombia.
Kisah itu membuat nama Pickford mematahkan rekor 20 tahun kiper legendaris Arsenal, David Seaman di Timnas Inggris yang mampu menggagalkan tendangan adu penalti di Piala Dunia 1998.
Apalagi kesuksesan Pickford dan botol saktinya itu kembali terulang ketika Inggris maju ke partai final Euro 2020 menghadapi Italia. Kiper yang menjalani debut internasionalnya pada November 2017 ini sukses menggagalkan dua penendang penalti Gli Azzurri, Andrea Belotti dan Jorginho.
Sayangnya aksi heroik Pickford dalam drama adu penalti tersebut tidak dibarengi dengan trofi juara. Karena Gianluigi Donnarumma sebagai kiper Italia juga berhasil memblok tiga algojo Inggris. Sehingga Inggris hanya puas sebagai runner-up Piala Eropa yang berlangsung di Stadion Wembley pada Juli 2021 tersebut.
Tidak hanya saat berkostum Inggris, kisah botol sakti tersebut juga ampuh digunakan Pickford di level klub. Ia berhasil membendung eksekusi penalti James Maddison pada laga pekan ke-34 Liga Inggris antara Leicester City versus Everton.
Pickford secara jitu membaca arah tembakan Maddison. Sesuai isi contekan botol air minumnya yang tertulis 60 persen arah tendangan penalti Maddison ke arah tengah.Â
Padahal saat itu Everton sedang tertinggal 1-2. Berkat aksi heroik Pickford pada Mei 2023 tersebut, tendangan pemain yang kini membela Tottenham Hotspur itu membuat hasil pertandingan berakhir imbang 2-2.Â
Mengutip wawancara Sky Sports via Kompas.com, Pickford mengungkapkan bahwa membuat catatan soal penalti lawan adalah "pekerjaan rumah" baginya. "Saya mengerjakan pekerjaan rumah saya," katanya setelah pertandingan.
Torehan kemenangan anak asuh Gareth Southgate atas Swiss ini membuat Pickford menyelesaikan pekerjaan rumahnya bersama Inggris. Ia menjadi salah satu kunci Inggris menggenggam tiket ke semifinal Pesta Bola Eropa.Â
Masih ada pekerjaan rumah Pickford dan botol saktinya melawan Belanda di Westfalenstadion, Dortmund pada 11 Juli 2024 mendatang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H