Mohon tunggu...
Aditya Wijaya
Aditya Wijaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Videografer

Pengelola kanal bola Youtube @jurnalnetijen

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ekspektasi Inggris Menjungkalkan Swiss

6 Juli 2024   20:26 Diperbarui: 6 Juli 2024   20:29 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KENZO TRIBOUILLARD / AFP via Kompas.com

Setiap kali membicarakan Inggris dalam turnamen-turnamen sepakbola internasional tak lepas dari ekspektasi yang membubung tinggi. 

Manusiawi, karena sejarah sepakbola modern lekat dengan negeri Ratu Elizabeth tersebut. Apalagi kompetisi English Premier League (EPL) menjadi salah satu liga paling populer di planet ini.

Namun ekspektasi negara yang dalam sejarahnya baru satu kali meraih trofi, yaitu juara Piala Dunia 1966 tersebut jauh panggang dari api. Seperti halnya kiprah Inggris dalam pentas Euro 2024 ini. 

Harry Kane dkk yang datang sebagai finalis Piala Eropa edisi sebelumnya masih belum menunjukkan performa yang meyakinkan. Bahkan dianggap lolos ke perempat final karena faktor Dewi Fortuna.

Hal tersebut bisa dilihat dari perjalanan The Three Lions di fase Grup C. Secara produktivitas hanya mencetak dua gol dengan meraih satu kemenangan melawan Serbia (1-) serta dua kali imbang versus Denmark (1-1) dan Slovenia (1-1).

Jauh dari ekspektasi lagi, anak asuh Gareth Southgate harus bersusah payah mengatasi Slovakia 2-1 hingga babak tambahan waktu 215 menit di fase 16 besar. 

Total empat gol baru dihasilkan Inggris di Pesta Bola Eropa. Bahkan minimnya produktivitas gol tersebut hanya disumbangkan dua nama, yakni Jude Bellingham dan Kane, sang kapten tim.

Lantas bagaimana dengan Swiss? Secara hasil akhir pertandingan, Granit Xhaka dkk juga mencatatkan dua kemenangan dan dua hasil imbang seperti halnya Inggris.

Namun dari sisi produktivitas gol, Swiss lebih unggul dengan mengoleksi tujuh gol. Tampil di pesta bola Eropa 2024 sebagai kuda hitam, Swiss secara mengejutkan lolos ke perempat final.

Dari perjalanan di fase Grup A yang bertengger sebagai runner up, Swiss meraih sekali kemenangan atas Hungaria 3-1 dan dua kali seri 1-1 menghadapi Jerman dan Skotlandia.

Di luar ekspektasi, Swiss menjungkalkan Italia 2-1 di babak 16 besar. Padahal status Gli Azzurri adalah juara bertahan Euro yang kala itu mengalahkan Inggris di partai final.

Total ketujuh gol dicetak Swiss itu diciptakan oleh Xherdan Shaqiri, Dan Ndoye, Remo Freuler, Ruben Vargas, Kwadwo Duah, Michel Aebischer, Breel Embolo. Artinya Swiss secara produktivitas gol unggul tipis ketimbang Inggris.

Prediksi Antar Lini 

Dari sektor penjaga gawang, Yann Sommer yang sukses meraih scudetto bersama Inter Milan akan menjadi pilihan utama Swiss. Ia beradu dengan Jordan Pickford asal Everton.

Dilihat dari jumlah kebobolan, Inggris secara bertahan unggul tipis dengan dua kali clean sheet dan dua kali kemasukan gol. Sedangkan Swiss tanpa clean sheet dan kemasukan empat gol.

Data tersebut tentu berkaitan dengan performa para bek yang menjadi tembok agar Sommer maupun Pickford tidak memungut bola dari gawangnya.

Southgate kerap menerapkan formasi empat bek dalam skema 4-2-3-1 atau menjadi 4-3-3. Kendati saat Inggris mempertahankan keunggulan dari Slovakia, dia mengubah taktiknya dengan menggunakan skema lima bek.

Sayangnya bek tengah Marc Guehi asal Crystal Palace absen lantaran menjalani akumulasi dua kartu kuning. 

Sosok bek Liverpool Joe Gomez diprediksi menggantikannya untuk berduet dengan John Stones. Sedangkan posisi bek kiri dan bek kanan kemungkinan tetap ditempati Kieran Trippier dan Kyle Walker. 

Sedangkan pemain lini tengah maupun sektor penyerangan diprediksi tidak akan berubah seperti melawan Slovakia.

Gelandang Arsenal, Declan Rice, kemungkinan kembali berduet dengan gelandang muda Manchester United, Kobbie Mainoo. Keduanya akan bahu membahu mengalirkan bola antar lini sekaligus merancang serangan.

Keduanya ditopang Jude Bellingham yang bergerak bebas memback-up striker tunggal Harry Kane. Dibantu pergerakan dari sisi sayap penyerangan, yakni Bukayo Saka dan Phil Foden.

Sebaliknya Murat Yakin dengan formasi 3-4-2-1 akan kembali menurunkan trio bek tengah Fabian Schr (Newcastle United), Manuel Akanji (Manchester City), dan Ricardo Rodriguez (Serie A/Torino) untuk melindungi Sommer dari kebobolan.

Granit Xhaka dan Remo Freuler akan menjadi duet sentral di lapangan tengah Swiss. Ditopang duet pemain klub Serie A Bologna, Dan Ndoye serta Michel Aebischer yang siap naik- turun untuk bertahan dan menyerang di sisi sayap kiri dan kanan.

Sedangkan gelandang Fabian Rieder yang musim lalu bermain di Liga 1 Perancis Stade Rennes, dan Ruben Vargas (FC Augsburg) akan menjadi tumpuan di sektor kiri dan kanan menyerang. Keduanya menopang striket Breel Embolo (AS Monaco) sebagai target man.

Itulah prediksi adu mekanik Inggris vs Swiss yang akan tersaji di Dusseldorf Arena, Sabtu (6/7/2024). 

Kalau ditanya siapa yang saya jagokan? Inggris tetap jawabannya. Kumpulan pemain secara kedalaman skuad Southgate itu secara individu masih lebih baik ketimbang Swiss. Mereka di klubnya masing-masing dipoles para pelatih hebat seperti Pep Guardiola, Jurgen Klop, Mikel Arteta, Carlo Anceloti dan lain-lain.

Ibarat dentuman meriam, daya ledak permainan Inggris tinggal menunggu waktu. Semoga ekspektasi saya jadi kenyataan dan Inggris lolos semi final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun