Mohon tunggu...
Aditya Wijaya
Aditya Wijaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Videografer

Pengelola kanal bola Youtube @jurnalnetijen

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ketimbang Diblokir, Spill Manfaat Medsos X

17 Juni 2024   16:32 Diperbarui: 18 Juni 2024   13:53 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seruan menolak pemblokiran platform X yang dulunya bernama Twitter dalam bentuk petisi online di laman change.org telah ditandatangani 22 ribu lebih warganet. 

Petisi diinisiasi akun Care Each Other itu berjudul "Hentikan Kominfo dari Memblokir Sosial Media X". 

Petisi tersebut merupakan reaksi dari sikap Kominfo yang mengancam memblokir X karena memberikan ruang persebaran konten dewasa mengandung unsur pornografi hingga iklan maupun konten judi online.

Saya pribadi hari ini juga ikut meneken petisi tersebut. Pasalnya langkah "Departemen Penerangan era reformasi" itu terlalu ekstrem sampai melakukan pemblokiran. Terkesan represif dan langkah mundur dalam era keterbukaan informasi berbasis internet.

Persoalan iklan judi dan pornografi itu bukan hanya satu platform saja, tapi berbagai platform berbasis internet. Masyarakat melek internet tentu sudah paham akan hal tersebut. Sehingga perlu dibarengi pemahaman literasi digital sejak dini yang masuk dalam kurikulum sekolah.

Mengingat para pelakunya bersembunyi dibalik akun anonim, menggandeng pesohor atau selebgram untuk promosi, sampai meretas website milik institusi pendidikan dan pemerintahan. 

Berdasarkan rilis Kominfo, sebanyak 2.945.150 konten judi online, 16.596 sisipan laman judi di situs pendidikan dan 18.974 di situs pemerintahan telah diblokir pada 17 juli 2023 hingga 13 Juni 2024. 

Pihaknya juga mengajukan pemblokiran 5.779 rekening bank terkait judi online ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tangkapan layar petisi change.org
Tangkapan layar petisi change.org

Apalagi Presiden Joko Widodo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online berisikan lintas kementerian dan lembaga dengan Menko Polhukam sebagai Ketua Satgas. Langkah tepat dan semoga tidak suam-suam kuku. 

Harapannya, satgas tidak sekadar melakukan penggerebekan markas atau rumah judi, penangkapan admin-admin pengelola akun dan situs judi online saja. 

Tetapi juga "follow the money" dengan membongkar rekening, menutup server, hingga menggelandang aktor maupun bandarnya sampai ke meja hijau. 

Spill Manfaat Twitter

Masih ingat dengan sosok Sutopo Purwo Nugroho? Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu semasa hidupnya aktif mengabarkan perkembangan terkini berbagai bencana di Indonesia melalui akun Twitter @SutopoPN hingga akhir hayatnya. 

Kalau era sekarang, secara kecepatan dan pemutakhiran data laporn serupa rujukannya adalah akun X BMKG yang memiliki hampir 9,2 juta followers.

Sumber foto X.com/@jokowi
Sumber foto X.com/@jokowi

Penulis sendiri memiliki pengalaman serupa soal manfaat platform milik Elon Musk itu terkait kebencanaan. Tepatnya saat erupsi Merapi pada 2010 silam. 

Berjejaring dengan akun Twitter @jalinmerapi, komunitas saya yang berada di Kecamatan Wedi, Klaten (eks wilayah gempa bumi Mei 2006) membuat posko peduli Merapi. 

Jalin Merapi secara rutin memberikan informasi wilayah-wilayah mana yang belum tersentuh bantuan, termasuk contact person-nya. Sehingga memudahkan penyaluran bantuan hasil gotong royong tersebut.

Itu hanya secuil dari dampak positif penggunaan X. Bahkan pernah pada masanya ada fenomena cuitan berupa "Twitter, Please Do Your Magic!" 

Kalimat ajaib untuk melakukan pencarian orang hilang, pengaduan layanan publik, menggalang donasi, sampai ajang untuk sambat alias menyuarakan keresahan hidupnya. 

Siapa pun yang menulis mantra tersebut,- yang dibarengi dengan tanda pagar alias hashtag-, jika banyak yang berkomentar, membagikan ulang, dan menyukai isi cuitan tersebut berpotensi viral. Tanpa melihat berapa pun jumlah pengikut si penulis "Twitter, Please Do Your Magic". 

Selain itu, platform yang sekarang memudahkan penggunanya memiliki centang biru karena berlangganan/berbayar ini bukan lagi menjadi medan tempur para pendengung politik, tapi juga ladang pencari cuan. 

Bukan lagi semata hiburan, tapi juga transaksional. Trending topic maupun utas/thread "spal-spil" tak jarang terselip produk jualan. 

Jadi bisa dibayangkan kalau akun X milik Presiden @jokowi lenyap dan tidak bisa diakses lagi? Padahal sudah ada 20,9 juta pengikut. "Pak Jokowi, Please Do Your Magic"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun