Wasit Khamis Al Marri dari Qatar mengganjar Shin Tae Yong kartu kuning karena protes berlebihan dalam pertandingan Grup D Piala Asia 2023 di Al Thumama Stadium, Qatar pada 24 Januari 2024.
Nah, di turnamen Piala Asia U23 Qatar, pelatih yang membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions Asia 2009 ini mengoleksi dua kartu kuning.Â
Kartu kuning pertama diterima STY saat Timnas Indonesia kalah 0-2 melawan Qatar. Dia tidak puas dengan keputusan wasit Nasrullo Kabirov yang memberikan kartu merah kepada gelandang tengah Ivar Jenner.
Bahkan pasca pertandingan STY mencibir wasit layaknya pertunjukan komedi. "Banyak keputusan wasit di sepanjang pertandingan, kalau kalian melihatnya itu bukan pertandingan sepak bola, ini sebuah pertunjukan komedi," cibir Shin Tae-yong dilansir dari laman PSSI.
Sedangkan kartu kuning kedua diterima pelatih yang gemar menggunakan formasi 3-4-3 karena memprotes kepemimpinan wasit Shen Yinhao pada semifinal antara Indonesia versus Uzbekistan.
Kembali Shin Tae Yong menyentil para pengadil lapangan hijau. Tepatnya Jelang perebutan peringkat ketiga melawan Irak, dia meminta pemain dan wasit saling menghormati.Â
"Saya hanya ingin semua saling menghormati saja. Pemain dan wasit harus saling menghormati, wasit juga harus menghormati pelatih, begitu juga sebaliknya. Jika itu terjadi, tak akan ada hal buruk yang terjadi dalam sebuah pertandingan," katanya.
Puncak kekesalan Shin Tae Yong tentu saja saat melawan Guinea di fase play off Olimpiade. Dia beradu tegang dengan wasit karena protes insiden tekel Alfeandra Dewangga di kotak penalti. Bahkan pertandingan sempat terhenti sebentar karena menunggu Shin Tae Yong keluar dari arena lapangan usai menerima dua kali kartu kuning berujung kartu merahÂ
Itulah rangkuman bagaimana ekspresifnya pelatih yang datang ke Indonesia berkat rekomendasi Ratu Tisha ini selama mendampingi timnas Garuda.
Ya, koleksi kartu kuning diterima STY ini memang kebanyakan saat Indonesia mengalami kekalahan. Hanya satu kali kartu kuning saat Indonesia Menang tipis atas Timor Leste.
Namun menurut saya apa yang dilakukan STY sudah tepat. Bukan bermaksud membenarkan, tapi memang harus berani untuk mengangkat moral pemain. Sebab kebanyakan diduga karena kontroversi wasit.