"Maaf Tuan Putri Anjela. Saya buru-buru," kata Si Kancil.
"Memangnya kamu mau ke mana sampai buru-buru, kancil?"
"Saya mau ke kebun sayur, tapi malah nyasar ke kebun bunga ini."
"Kamu mau ngapain di kebun sayur?"
"Saya mau menunjukkan ke Tuan Putri, bahwa tukang kebun tuan putri sudah salah mengurusi tanaman sayur di sana."
"Hah? Salah bagaimana, kancil?"
"Izinkan saya memperlihatkannya ke Tuan Putri."
Tuan Putri bingung, tapi karena penasaran, dia ikut kancil yang berjalan lebih dulu ke belakang istana.
Di belakang istana, terlihat kebun sayur yang luas. Wortel, timun, terung, kangkung, bayam, pokoknya lengkap di dalam kebun yang hijau itu.
Kancil berlari ke arah timun. Menunjuk-nunjuk ke timun itu sambil menatap Tuan Putri.
Tuan Putri mendekat, lalu membungkuk memperhatikan timun yang ditunjuk Kancil.