Mohon tunggu...
Birlian Aditya Mahendra
Birlian Aditya Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta - Ilmu Hubungan Internasional

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Aktor Non-negara dalam Diplomasi Pertahanan Kurdi di Irak dan Suriah

23 Mei 2024   00:25 Diperbarui: 23 Mei 2024   17:05 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/1IVmwxLe5

Dalam dekade terakhir ini, Timur Tengah telah menjadi panggung bagi berbagai macam konflik yang kompleks terutama di Irak dan Suriah. Konflik yang terjadi tidak hanya melibatkan negara-negara, tapi juga sejumlah besar aktor non-negara yang dimana juga masuk dalam peranan penting dalam pertahanan dan keamanan.

Salah satu aktor utama di dalam konflik Irak Suriah ini adalah komunitas Kurdi yang dimana tersebar di beberapa negara di timur Tengah termasuk Irak dan juga Suriah. Komunitas Kurdi ini juga berperan pada berbagai macam aspek yang dimana tidak hanya pada aktivitas militer namun juga pada aspek politik, sosial, dan diplomasi yang cukup rumit.

Komunitas Kurdi

Di dalam komunitas Kurdi terdapat "Pashmerga" yang merupakan istilah lain dari para pasukan militer Kurdi, yang beroperasi di wilayah Kurdistan yang ada di Irak. Kata "Pashmerga" sendiri memiliki makna dalam Bahasa kurdi yang artinya "Mereka yang menghadapi kematian" memiliki makna keberanian dan juga komitmen mereka dalam hal mempertahankan wilayahnya.

Dukungan internasional yang diberikan negara barat telah memperkuat kedudukan atau posisi Pashmerga ini sebagai aktor utama dalam keamanan regional. Bantuan yang diberikan baik melalui kemiliteran dan juga pelatihan khusus yang diberikan kepada Pashmerga untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Kurdistan dan juga negara-negara pelindungnya.

Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan juga Unit Perlindungan Wanita (YPJ) di Suriah juga memainkan peran penting dalam konteks ini yang merupakan bagian dari Syrian Democratic Forces (SDF). SDF sendiri yang menjadi mitra utama koalisi Internasional yang dipimpin oleh AS yang dimana telah merebut Wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS untuk rakyat Kurdi.

Peran politik komunitas Kurdi juga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas militer mereka, karena Pemerintah Regional Kurdistan (KRG) di Irak berfungsi sebagai suatu entitas yang mengatur wilayah otonom Kurdi. Maka dari itu, KRG terus berupaya untuk memperkuat posisinya di kancah internasional melalui diplomasi dan kerja sama internasional dengan berbagai negara.

Berbagai macam upaya diplomatik yang telah dilakukan melalui negosiasi dan diplomasi dengan pemerintah pusat dan negara lain. Selain itu partisipasi dalam forum-forum internasional juga dilakukan untuk mendapatkan dukungan baik di bidang militer maupun di bidang politik.

Selain peran militer dan politik, komunitas Kurdi juga ikut berkontribusi dalam permasalahan mengenai sosial dan ekonomi di wilayah yang sedang berkonflik. Biasanya wilayah yang dikuasai oleh Kurdi menjadi tempat berlindung bagi pengungsi yang terkena dampak perang.

Tantangan

Di Suriah, komunitas Kurdi memiliki tantangan yang lebih besar karena meski mereka sudah mendirikan wilayah otonom di wilayah utara dan timur Suriah. Mereka tetap menghadapi oposisi baik dari pemerintah Suriah, Turki, dan beberapa wilayah oposisi lainnya.

Negosiasi yang melibatkan komunitas Kurdi juga menjadi bagian penting sebagai sebuah diplomasi regional. Tetapi hasil dari negosiasi tersebut masih bergantung pada kekuatan yang lebih luas atau besar di Suriah dan juga Kawasan di sekitarnya.

Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi komunitas Kurdi yang dimana kurangnya pengakuan internasional secara sah dari negara-negara lain. Kurangnya pengakuan internasional ini membuat komunitas Kurdi kesulitan melakukan negosiasi yang resmi dan juga membuat aliansi strategis.

Adapun tantangan seperti tidak diakuinya secara resmi aktor non-negara oleh negara-negara lain dan juga organisasi internasional. Aktor non-negara yang dimaksud adalah seperti Unit Perlindungan Rakyat (YPG) lalu Pashmerga dan aktor non-negara lain yang memiliki peran besar.

Tantangan yang dihadapi ini sangat menyulitkan bagi kelompok Kurdi dikarenakan mereka pasti akan sulit untuk menjalin hubungan diplomatik secara sah dengan berbagai negara. Hal ini akan sangat berdampak pada posisi mereka dalam jangka panjang kedepannya.

Peranan dan Keterlibatan

Keterlibatan aktor non-negara seperti komunitas Kurdi di dalam diplomasi pertahanan ini juga menunjukkan kekuatan dan juga potensi dari aktor non-negara. Yang dimana komunitas Kurdi ini memperjuangkan hak-hak dan juga pertahanan keamanan melalui cara-cara yang tidak konvensional.

Di sisi lain komunitas Kurdi juga mampu membangun pertahanan yang bisa dibilang efektif, lalu memperjuangkan hak mereka meskipun tidak memiliki status sebagai negara berdaulat. Keterlibatan ini menunjukkan bahwasanya aktor non-negara dapat menjadi peran utama dalam pertahanan keamanan seperti dalam hal konflik dan perjuangan pengakuan.

Terdapat pula aktor non-negara yang ada seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Unit Perlindungan Rakyat (YPG), dan juga Pashmerga yang juga memiliki peran dalam diplomasi pertahanan Irak dan Suriah. Yang dimana organisasi komunitas Kurdi tersebut berupaya untuk melindungi wilayah dan juga hak-hak mereka di tengah konflik regional.

Keterlibatan dari komunitas Kurdi dalam hal diplomasi pertahanan merupakan salah satu hal yang dapat dilihat bagaimana aktor non-negara dapat berperan dalam keamanan internasional. Walaupun komunitas Kurdi ini memiliki beberapa tantangan yang selalu muncul, tetapi mereka terus berusaha untuk memperjuangkan hak dan kedaulatan mereka.

Peranan aktor non-negara yang ada dalam diplomasi pertahanan di Irak dan Suriah juga menunjukkan bahwasanya rumitnya suatu konflik di sebuah wilayah. Namun komunitas Kurdi melalui aktor-aktor non-negara yang ada, dapat membuktikan bahwasanya mereka dapat menjadi kunci dalam membentuk pertahanan dan kebijakan yang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun