Mohon tunggu...
Birlian Aditya Mahendra
Birlian Aditya Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta - Ilmu Hubungan Internasional

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Aktor Non-negara dalam Diplomasi Pertahanan Kurdi di Irak dan Suriah

23 Mei 2024   00:25 Diperbarui: 23 Mei 2024   17:05 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/1IVmwxLe5

Negosiasi yang melibatkan komunitas Kurdi juga menjadi bagian penting sebagai sebuah diplomasi regional. Tetapi hasil dari negosiasi tersebut masih bergantung pada kekuatan yang lebih luas atau besar di Suriah dan juga Kawasan di sekitarnya.

Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi komunitas Kurdi yang dimana kurangnya pengakuan internasional secara sah dari negara-negara lain. Kurangnya pengakuan internasional ini membuat komunitas Kurdi kesulitan melakukan negosiasi yang resmi dan juga membuat aliansi strategis.

Adapun tantangan seperti tidak diakuinya secara resmi aktor non-negara oleh negara-negara lain dan juga organisasi internasional. Aktor non-negara yang dimaksud adalah seperti Unit Perlindungan Rakyat (YPG) lalu Pashmerga dan aktor non-negara lain yang memiliki peran besar.

Tantangan yang dihadapi ini sangat menyulitkan bagi kelompok Kurdi dikarenakan mereka pasti akan sulit untuk menjalin hubungan diplomatik secara sah dengan berbagai negara. Hal ini akan sangat berdampak pada posisi mereka dalam jangka panjang kedepannya.

Peranan dan Keterlibatan

Keterlibatan aktor non-negara seperti komunitas Kurdi di dalam diplomasi pertahanan ini juga menunjukkan kekuatan dan juga potensi dari aktor non-negara. Yang dimana komunitas Kurdi ini memperjuangkan hak-hak dan juga pertahanan keamanan melalui cara-cara yang tidak konvensional.

Di sisi lain komunitas Kurdi juga mampu membangun pertahanan yang bisa dibilang efektif, lalu memperjuangkan hak mereka meskipun tidak memiliki status sebagai negara berdaulat. Keterlibatan ini menunjukkan bahwasanya aktor non-negara dapat menjadi peran utama dalam pertahanan keamanan seperti dalam hal konflik dan perjuangan pengakuan.

Terdapat pula aktor non-negara yang ada seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Unit Perlindungan Rakyat (YPG), dan juga Pashmerga yang juga memiliki peran dalam diplomasi pertahanan Irak dan Suriah. Yang dimana organisasi komunitas Kurdi tersebut berupaya untuk melindungi wilayah dan juga hak-hak mereka di tengah konflik regional.

Keterlibatan dari komunitas Kurdi dalam hal diplomasi pertahanan merupakan salah satu hal yang dapat dilihat bagaimana aktor non-negara dapat berperan dalam keamanan internasional. Walaupun komunitas Kurdi ini memiliki beberapa tantangan yang selalu muncul, tetapi mereka terus berusaha untuk memperjuangkan hak dan kedaulatan mereka.

Peranan aktor non-negara yang ada dalam diplomasi pertahanan di Irak dan Suriah juga menunjukkan bahwasanya rumitnya suatu konflik di sebuah wilayah. Namun komunitas Kurdi melalui aktor-aktor non-negara yang ada, dapat membuktikan bahwasanya mereka dapat menjadi kunci dalam membentuk pertahanan dan kebijakan yang efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun