Peninggalan keilmuan Imam Syafi'i pada Islam yaitu adanya Mazhab Syafi'i yang dasar-dasarnya meliputi Al-Qur'an, Al-Hadits, Ijma', Qiyas dan Istidlal. Saat ini mayoritas pengikut mazhab Syafi'i diantaranya adalah Indoneisa, Malaysia, Eithiopia, Mesir, Yaman dan Somalia.
Abu Abdullah Malik ibn Anas ibn Malik Ibn Abi 'Amir Ibn 'Amr Ibnul-Harith Ibn Ghaiman Ibn Khuthail Ibn 'Amr Ibnul-Haarith, atau biasa dikenal Imam Malik. Lahir di Kota Madinah 79 tahun setelah wafatnya Nabi kita Muhammad SAW, tepatnya tahun 93 H. Mazhab ini lahir di Madinah kemudian berkembang ke negara lain khusunya Maroko.
Imam Maliki merupakan salah satu guru dari Imam Syafi'i beliau juga periwayat hadits serta pakar ilmu fikih dan Hadits. Imam Maliki wafat di kota Madinah pada tahun 179 H/795 M di usianya yang ke 85 tahun lalu beliau di kuburkan di Baqi'.
Mazhab Maliki terus dikembangkan oleh para pengikutnya sehingga menyebar ke berbagai wilayah. Negara-negara dengan pengikut terbayak mazhab Maliki diantaranya yaitu Andalusia, Maroko, Baghdad, dan Bashrah. Salah satu karya beliau yang paling populer adalah kitab Al-Muwatta, kitab ini merupakan kumpulan Hadits Nabi, pendapat para sahabat, Ijma' dan pendapat Imam Maiki sendiri.
Baca juga : Mazhab Fikih dalam Islam
Nama lengkapnya adalah Ahmad Bin Hanbal, lahir di Baghdad 164 H Rabiul Awal, wafat pada tahun 241 H. Imam Hanbali adalah murid dari Imam Syafi'i yang paling istimewa, beliau selalu bersama Imam Syafi'i samapai Imam Syafi'i pergi ke Mesir.
Beliau juga merupakan ahli Hadits dan teologi Islam, ilmu yang pertama kali dikuasainya adalah ilmu Al-Qur'an, beliau sudah hafal Al-Qur'an pada usia 15 tahun. Diantara kitab-kitabnya yang paling menakjubkan adalah kitab Al-Musnad, kitab ini memuat lebi dari 27 ribu Hadits. Saat ini negara-negara dengan pengikut terbanyak mazhab Hanbali diantaranya adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Nama pendirinya adalah Imam Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit. Lahir pada tahun 80 H, di Kuffah. Mazhab ini dikenal dengan Mazhab ahli Qiyas (ahli akal), karena Hadits yang sampai ke Irak pada saat itu sedikit, sehingga belau banyak menggunakan Qiyas.