Mulai tahun 2003 sudah jelas bahwa lingkungan dan pembangunan saling melengkapi dalam banyak hal. Mereka tidak menjadi serupa, tetapi menjadi semakin kabur perbedaannya. Misalnya dalam isu genetika, kedua aliran jurnalisme ini akan menjadi semakin terintegrasi, baik itu isu lingkungan / ilmu pengetahuan ataupun tentang pembangunan.
Referensi:
Berger, G. (2003). Finding pearls in pools: The flow of environmental journalism after the WSSD. Kongres Sustaining Environmental Journalism, Rhodes University, 20-21 November.
Rachmiatie, A. (2005). Keberadaan radio komunitas sebagai ekskalasi demokratisasi komunikasi pada komunitas pedesaan di Jawa Barat. MediaTOR (Jurnal Komunikasi), 6(2), hlm 215-226.
Rademakers, L. (2004). Examining the handbooks on environmental journalism: A qualitative document analysis and response to the literature. Doctoral dissertation, University of South Florida.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H