Perancis adalah negara tempat mekarnya toleransi dan penghormatan atas kebebasan pemeluk agama. Spirit itu ditanamkan oleh pejuang pejuang Third Estate (kaum rakyat jelata) saat melawan rezim tiran First Estate (kaum bangsawan) dan Second Estate (kaum agama) yang semena mena menindas hak hak rakyat jelata.
Negara Perancis yang lahir dari perjuangan rakyat jelata itu menjadi model banyak negara negara lain di belahan dunia lain dalam membangun konstitusinya.
Indonesia termasuk salah satu negara yang konstitusinya lahir dari roh nilai nilai hak azazi yang dicetuskan rakyat Perancis dua abad lebih lalu. Montesqiue dan Voltaire menjadi filosof hukum Perancis yang melahirkan banyak pemikiran tentang konsep negara bangsa.
Perancis menjadi negara eropa yang terbuka, humanis, bersahabat, damai dan toleran. Hampir semua kepercayaan dan agama bebas bertumbuh dan berkembang di sana.
Perancis menjadi tempat bersatunya cinta dan harapan. Perancis menjadi tempat bertemunya damai dan cinta. Perancis menjadi tempat berkumpulnya para pendoa kedamaian dan kemanusiaan dari seluruh agama dan kepercayaan yang ada di kolong langit ini. Semuanya hidup dalam kesetaraan dan keadilan yang dilindungi konstitusi.
Tidak heran negara Perancis bagai bunga aneka warna di taman. Ada merah, kuning, hijau, biru, ungu, putih. Segala ras bangsa bangsa dunia ada di sana. Melebur menjadi satu nafas Negara Perancis Rakyat yang bermartabat.
Kini, Perancis berada pada ujian maha berat. Deklarasi hak azasi manusia dari spirit agung nan mulia rakyat Perancis dua abad lampau menghadapi badai besar.
Kini, cinta dan kebencian mekar bersamaan dalam dinamika roda kehidupan Perancis. Kini, damai dan permusuhan bersemai beriringan dalam detak jantung Perancis. Kini, kebebasan beragama yang dilindungi konstitusi Perancis terkoyak dan tercabik.
Keterbukaan Perancis pada imigran muslim menjadi duri dalam daging rakyat Perancis. Konstitusi agung Perancis mengalami cobaan berat. Cobaan yang membawa setiap benak rakyat Perancis untuk berpikir akankah chauvinisme jawaban bagi Perancis yang terlanjur membuka gerbang perbatasannya bagi semua bangsa bangsa di dunia?
Rakyat Perancis kembali diuji oleh waktu. Rakyat Perancis akan semakin kuat dan bersatu. Ledakan bom yang mencabik cabik persatuan rakyat tdk akan mencerai beraikan fraternite persaudaraan. Tabrakan truk yang melaju kencang membunuh warga sipil tidak akan menghancurkan spirit liberte kebebasan rakyat Perancis menjadi negara kaku. Radikalisme teroris berlandaskan agama tidak akan mampu merusak egalite kesetaraan setiap warga Perancis dalam hukum.
Rakyat Perancis akan memenangkan peperangan melawan tiran teroris yang mencoba meneror rakyat Perancis dengan ketakutan dan kebencian permusuhan. Sejarah mencatat Rakyat Perancis akan berdiri teguh meniupkan terompet liberte, egalite dan fraternite kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan sekalipun langit runtuh.