Mohon tunggu...
Birgaldo Sinaga
Birgaldo Sinaga Mohon Tunggu... -

Anak bangsa yang ingin setiap anak bangsa maju berkembang tanpa ada intimidasi, perbedaan perlakuan dan ketidak adilan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Teroris Tidak Akan Bisa Membunuh Spirit Persaudaraan Rakyat Perancis

16 Juli 2016   23:35 Diperbarui: 17 Juli 2016   01:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban Berjatuhan (www.nytimes.com)

[caption caption=""]14 July 1789 atau 227 tahun yang lampau, rakyat Perancis berhasil mendobrak penjara Bastille. Bastille sebenarnya benteng pertahanan Perancis yang diubah fungsikan menjadi penjara bagi musuh raja Perancis Loius XVI. Hari itu, rakyat Perancis menyerbu penjara Bastille yang merupakan tempat tahanan politik penentang pemerintah raja Perancis dan tempat gudang senjata.

Revolusi Perancis ratusan tahun lalu itu disebut sebut sebagai awal bangkitnya kesadaran rakyat di seluruh dunia tentang kesetaraan, keadilan, kebebasan dan kemerdekaan.

Tirani yang membelenggu rakyat Perancis akhirnya roboh dengan jatuhnya kerajaan monarki absolut Raja Louis XVI. Raja tiran Louis XVI yang menyebut dirinya negara adalah Aku akhirnya mati diguilotine bersama istrinya Ratu Antoinette.

Perjuangan rakyat Perancis akhirnya membawa tuntutan pada persamaan hak. Slogan perjuangan Liberte, Egalite dan Fraternite mengilhami lahirnya persamaan hak individu setiap rakyat Perancis.

27 Agustus 1789, Dewan Konstituante mengumumkan Hak Asasi Manusia dan Warga (Declaration des Droits de l’homme et du Citoyen) sebagai dasar dari pemerintah baru.

14 juli 1790 UUD Perancis disahkan. Dengan demikian pemerintahan Perancis berubah menjadi Monarki Konstituonal yang membatasi kekuasaan Raja.

Salah satu dokumen penting yang dihasilkan pada saat terjadi Revolusi Perancis adalah Pernyataan Hak-Hak Asasi Manusia dan Warga. Hak-hak asasi manusia yang dianggap telah dimiliki manusia sejak lahir.

Hak hak tersebut adalah, Pertama Hak atas kemerdekaan pribadi. Kedua, Hak diperlakuan sama dengan hukum. Ketiga, Hak kebebasan bertempat tinggal. Keempat, Hak atas milik pribadi. Kelima, Hak atas keamanan pribadi. Keenam, Hak untuk membela diri. Ketujuh, Hak kebebasan menyatakan pendapat. Kedelapan, Hak kebebasan memeluk agama.

Buah dari revolusi Perancis menjadi ilham bagi banyak bangsa untuk merdeka. Merdeka dari penjajahan dan perbudakan. Revolusi Perancis melahirkan sistem tata negara baru yang berpondasi pada kedaulatan berada di tangan rakyat. Re Publik.

14 Juli 2016, dua abad lebih dari revolusi Perancis, di tanah tempat perjuangan liberte, egalite dan fraternite didentumkan, seorang teroris asal Tunisia menerobos ribuan orang yang sedang menikmati hari perjuangan leluhur mereka, Bastille Day.

Perancis yang baru saja banyak kehilangan orang tak berdosa November tahun lalu karena ledakan bom teroris kembali berkabung. Kali ini, sebuah truk berkecepatan tinggi menerobos kerumunan banyak orang. Hampir seratus nyawa melayang, puluhan luka luka ketika seorang teroris menggunakan truk melaju kencang menabrak orang orang yang sedang ikut parade Bastille Day di Nice.

Perancis adalah negara tempat mekarnya toleransi dan penghormatan atas kebebasan pemeluk agama. Spirit itu ditanamkan oleh pejuang pejuang Third Estate (kaum rakyat jelata) saat melawan rezim tiran First Estate (kaum bangsawan) dan Second Estate (kaum agama) yang semena mena menindas hak hak rakyat jelata.

Negara Perancis yang lahir dari perjuangan rakyat jelata itu menjadi model banyak negara negara lain di belahan dunia lain dalam membangun konstitusinya.

Indonesia termasuk salah satu negara yang konstitusinya lahir dari roh nilai nilai hak azazi yang dicetuskan rakyat Perancis dua abad lebih lalu. Montesqiue dan Voltaire menjadi filosof hukum Perancis yang melahirkan banyak pemikiran tentang konsep negara bangsa.

Perancis menjadi negara eropa yang terbuka, humanis, bersahabat, damai dan toleran. Hampir semua kepercayaan dan agama bebas bertumbuh dan berkembang di sana.

Perancis menjadi tempat bersatunya cinta dan harapan. Perancis menjadi tempat bertemunya damai dan cinta. Perancis menjadi tempat berkumpulnya para pendoa kedamaian dan kemanusiaan dari seluruh agama dan kepercayaan yang ada di kolong langit ini. Semuanya hidup dalam kesetaraan dan keadilan yang dilindungi konstitusi.

Tidak heran negara Perancis bagai bunga aneka warna di taman. Ada merah, kuning, hijau, biru, ungu, putih. Segala ras bangsa bangsa dunia ada di sana. Melebur menjadi satu nafas Negara Perancis Rakyat yang bermartabat.

Kini, Perancis berada pada ujian maha berat. Deklarasi hak azasi manusia dari spirit agung nan mulia rakyat Perancis dua abad lampau menghadapi badai besar.

Kini, cinta dan kebencian mekar bersamaan dalam dinamika roda kehidupan Perancis. Kini, damai dan permusuhan bersemai beriringan dalam detak jantung Perancis. Kini, kebebasan beragama yang dilindungi konstitusi Perancis terkoyak dan tercabik.

Keterbukaan Perancis pada imigran muslim menjadi duri dalam daging rakyat Perancis. Konstitusi agung Perancis mengalami cobaan berat. Cobaan yang membawa setiap benak rakyat Perancis untuk berpikir akankah chauvinisme jawaban bagi Perancis yang terlanjur membuka gerbang perbatasannya bagi semua bangsa bangsa di dunia?

Rakyat Perancis kembali diuji oleh waktu. Rakyat Perancis akan semakin kuat dan bersatu. Ledakan bom yang mencabik cabik persatuan rakyat tdk akan mencerai beraikan fraternite persaudaraan. Tabrakan truk yang melaju kencang membunuh warga sipil tidak akan menghancurkan spirit liberte kebebasan rakyat Perancis menjadi negara kaku. Radikalisme teroris berlandaskan agama tidak akan mampu merusak egalite kesetaraan setiap warga Perancis dalam hukum.

Rakyat Perancis akan memenangkan peperangan melawan tiran teroris yang mencoba meneror rakyat Perancis dengan ketakutan dan kebencian permusuhan. Sejarah mencatat Rakyat Perancis akan berdiri teguh meniupkan terompet liberte, egalite dan fraternite kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan sekalipun langit runtuh.

Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam dalamnya buat seluruh korban teroris di Nice, Perancis.

Salam Liberte, Egalite dan Fraternite

Birgaldo Sinaga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun