3) Mubtadi'ah Mumayyizah
Adalah wanita yang pertama kali haid dan langsung mengalami istihadhah, karena darah yang keluar melebihi batas maksimal, yaitu 15 hari. Hanya saja, wanita yang mengalami istihadhah ini bisa membedakan warna darah, antara yang kuat dan yang lemah, sehingga dalam penentuan hukumnya langsung mengacu pada warna darah: darah kuat dihukumi haid, sedang darah lemah dihukumi istihadhah. Namun, pengembalian status hukum pada warna darah ini harus memenuhi 3 syarat: 1) Darah kuat tidak kurang dari sehari semalam (24 jam). 2) Darah kuat tidak melebihi batas maksimal atau 15 hari. Dan 3) Darah lemah tidak melebihi batas minimal masa suci antara dua haid (15 hari 15 malam), ketika keluar darah kuat yang sama dengan warna darah kuat pertama.
Ketiga syarat di atas disebut dengan syarat tamyiz. Sebab, ketentuan haid dan tidaknya darah yang keluar ditetapkan dengan cara membedakan kuat dan lemahnya darah. Ketika tidak memenuhi 3 kriteria ini, maka wanita yang mengalami istihadhah disebut Ghairu Mumayyizah (tidak bisa membedakan warna darah) yang akan dibahas nanti. Contoh Mubtadiah Mumayyizah sebagai berikut:
1) Seorang wanita mengalami pendarahan istihadhah dengan warna darah kuat selama 5 hari. Kemudian dilanjutkan oleh darah lemah selama 25 hari. Maka, untuk yang 5 hari dihukumi haid, sedang yang 25 hari dihukumi istihadhah
2) Seorang wanita mengalami pendarahan istihadhah dengan warna darah kuat selama 5 hari. Kemudian darahnya berubah warna lemah selama 16 hari, lalu berubah warna kuat lagi selama 6 hari. Maka, yang dihukumi darah haid adalah 5 hari dan 6 hari. Sedangkan yang 15 hari dihukumi istihadhah karena lebih dari ukuran minimal masa suci. Jika misalkan darah lemah yang keluar setelah darah kuat dan kurang dari masa 15 hari, lalu keluar darah kuat lagi, maka jika darah kuat pertama dan darah lemah tidak melebihi 15 hari, maka yang dihukumi haid adalah darah kuat dan darah lemah setelahnya, sedangkan darah kuat kedua dihukumi istihadhah. Contoh: wanita yang mengalami pendarahan istihadhah diawali dengan darah kuat selama 8 hari. Kemudian keluar darah lemah selama 7 hari, dan keluar darah kuat lagi selama 6 hari. Maka yang dihukumi haid adalah 15 hari sedang 6 hari dihukumi istihadhah.
Berbeda jika darah kuat pertama dan darah lemah melebihi masa 15 hari, maka yang dihukumi haid adalah darah kuat pertama saja, sedangkan darah lemah dan darah kuat kedua dihukumi istihadhah. Misal: wanita yang mengalami pendarahan istihadhah diawali dengan darah kuat selama 9 hari. Kemudian keluar darah lemah selama 8 hari, dan keluar darah kuat lagi selama 7 hari. Maka yang dihukumi haid adalah 9 hari, sedangkan yang 15 hari setelahnya dihukumi istihadhah. Sekarang, bagaimana jika setelah darah kuat terdapat dua tingkatan darah: lemah dan terlemah? Maka darah lemah setelah darah kuat juga dihukumi haid, dengan catatan darah lemah keluar setelah darah kuat dan masa keduanya tidak melebihi masa maksimal haid (15) hari 15 malam). Jika tidak demikian, maka yang dihukumi haid hanyalah darah kuat saja, sedangkan darah lemah dan terlemah dihukumi istihadhah. Misal: wanita yang mengalami pendarahan istihadhah diawali oleh darah kuat selama 5 hari. Kemudian keluar darah lemah selama 4 hari, dan dilanjutkan darah terlemah selama 21 hari. Maka yang dihukumi haid adalah selama 9 hari, sedangkan 21 hari dihukumi istihadhah.
Berbeda jika darah kuat dan lemah melebihi masa 15 hari 15 malam, maka yang dihukumi haid darah kuat saja, sedangkan yang lemah dan terlemah dihukumi istihadhah. Misal: selama 8 hari keluar darah kuat. Kemudian, selama 9 hari keluar darah lemah yang dilanjutkan darah terlemah selama 13 hari. Maka yang dihukumi haid adalah 8 hari, sedangkan 22 hari dihukumi istihadhah. Begitu juga  jika darah lemah tidak keluar setelah darah kuat dengan dipisah darah terlemah. Misalk: keluar darah kuat selama 6 hari. Kemudian keluar darah terlemah selama 5 hari, dan dilanjutkan darah lemah selama 7 hari. Maka yang dihukumi haid adalah 6 hari, sedangkan 12 hari dihukumi istihadhah.
Bagi wanita yang baru pertama kali mengalami pendarahan istihadhah diwajibkan menunggu sampai masa 15 hari. Artinya tidak langsung mandi ketika mengalami perubahan warna darah dari kuat ke lemah. Baru jika mengalami kejadian serupa, maka ketika melihat perubahan warna darah dari kuat ke lemah, ia wajib mandi dan mengerjakan kewajiban sebagaimana orang yang suci. Adapun ibadah seperti shalat dan puasa yang ditinggalkan semasa darah lemah yang telah dihukumi istihadhah, wajib diqadhai.
#wallahu'alam
#fiqihwanita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H