Mohon tunggu...
Siti Maimanah
Siti Maimanah Mohon Tunggu... Guru - Barokah manfaat

Istajib lana,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mustahadhah Mubtadiah Mumayyizah

23 Maret 2024   03:59 Diperbarui: 23 Maret 2024   04:00 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MUSTAHADHAH MUBTADIAH MUMAYYIZAH

Secara kebahasaan istihadhah berarti "mengalir", sedangkan dalam fikih diartikan sebagai darah yang keluar dari vagina, selain darah haid dan nifas. Dari pengertian ini berarti wanita yang mengalami pendarahan haid lebih dari 15 hari 15 malam (360 jam), atau pendarahan nifas lebih dari 60 hari 60 malam, demikian juga wanita yang mengalami pendarahan kurang dari satu hari satu malam, disebut Mustahadhah. Dengan demikian, wanita yang mengalami pendarahan haid kurang dari 15 hari 15 malam atau pendarahan nifas kurang dari 60 hari 60 malam, tidak disebut Mustahadhah. Bagaimanapun macam dan bentuk darahnya.

 istihadhah biasanya terjadi disebabkan oleh kondisi psikis dan psilokologis wanita yang mengalaminya, seperti mengalami gangguan emosional, kegelisahan, dsb. Seperti beban jiwa yang menimpa menyebabkan pikiran terkontaminasinya kinerja bagian otak yang disebut hypothalamus. 

Kemudian hal ini berpengaruh pada siklus pelepasan hormone, sehingga rangsangan peristiwa ovulasi menjadi terganggu. Pada akhirnya dapat mengarah pada ketidakteraturan haid. Istihadhah juga disebabkan penggunaan kontrasepsi yang tidak sesuai dengan kondisi pemakai seperti pengggunaan pil KB dsb. 

Dalam fiqih, aturan hukum istihadhah dimasukkan dalam pembahasan haid. Sumber informasi tentang istihadhah berasal dari Hadis Nabi: Sayyidah Aishah berkata: Fatimah putri Abi Hubaysh memberitahu Rasulullah, "Sesungguhnya aku seorang yang beristihadhah, karena itu aku tidak pernah suci. Bolehkah aku meninggalkan salat?" Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya yang sedemikian itu hanya keringat, bukan haid. Oleh karena itu saat haid datang, tinggalkanlah salat. Jika sudah lewat, mandilah-disebabkan haid-dan salatlah." (HR. Bukhari-Muslim).

1. Tingkatan Warna & Sifat Darah

Sebelum membahas masalah istihadhah lebih jauh, ada baiknya kita mengingat kembali tingkatan dari macam- macam warna darah, antara darah yang kuat dan yang lemah. Sebab, warna darah dalam pembahasan istihadhah akan tetap menjadi rujukan utama dalam penentuan hukum apakah darah yang keluar adalah darah haid atau bukan. Untuk itu, sekadar mengingat kami tulis kembali tingkatan macam warna darah: a) Hitam, b) Merah, c) Oranye, d) Kuning, dan e) Keruh.
Dari lima macam warna darah ini, urutan pertama dihukumi lebih kuat daripada warna setelahnya, demikian seterusnya. Selain itu, kuat dan lemahnya darah juga ditentukan oleh sifatnya. Adapun sifat darah berkisar pada kental dan busuk, dan darah yang memiliki dua penguat dianggap lebih kuat dibanding dengan yang memiliki satu penguat. 

Misalnya darah hitam kental lebih kuat daripada hitam encer, juga darah merah kental busuk lebih kuat dibanding darah hitam encer. Kemudian, bila wanita mengeluarkan dua macam darah yang sama-sama kuat, maka yang dihukumi darah kuat adalah darah yang keluar lebih dulu. Umpamanya, jika mengeluarkan darah hitam kental beberapa hari, lalu mengeluarkan darah hitam busuk, yang dianggap sebagai darah kuat adalah darah hitarn kental. Sedangkan darah hitam busuk dianggap sebagai darah lemah.

Darah lemah yang terjadi setelah darah kuat, dianggap lemah, dengan syarat muni lemah dan tidak kecampuran sifat darah kuat yang keluar sebelumnya. Semisal jika mengeluarkan darah hitam kemudian merah ada garis-garis hitamnya, maka tidak dihukumi sebagai darah merah atau lemah, melainkan masih dianggap darah hitam atau kuat.

 2 ) Macam Macam Istihadhah

Ada dua jenis mustahadhah: mustahadhah haid dan mustahadhah nifas. Mustahadhah haid terbagi menjadi tujuh macam pembahasan, yang muaranya pada empat macam: Mubradi'ah Mumayyizah, Mubtadi'al Ghairu Mumayyizah, Mu'todoh Mumayyizah dan Mu'tadah Ghairu Mumayyizah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun