Mengekang-mengekang paksa nadi di atas deritanyaÂ
Semua hiraukan lolongan dan tangisan
Semua berusaha menggapai sebuah genggaman yang meneduhkan
Ingin melukis cinta walau jarak merampasnya
Hanya harapan yang dapat di angankan
Di sana pertumpuhan diteruskan
Dan di sana penindasan yang tidak terukur
Sempatkah dunia bertanya pada budaknya bahwa seperti ini kehidupan didalamnya
semua sebut nama tuhannya ketika batin dirundung darah
Dunia juga bertanya
kemana kalian ketika bumi ku gaduh
simbol apa yang berusaha kau tunjukkanÂ
hey budaknyaÂ
diam saja jika kau hanya ingin di tertawakan olehnyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H