Mohon tunggu...
Siti Maimanah
Siti Maimanah Mohon Tunggu... Guru - Barokah manfaat

Istajib lana,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sumpah Dunia dan Porosnya

3 September 2021   19:28 Diperbarui: 3 September 2021   19:36 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengekang-mengekang paksa nadi di atas deritanya 

Semua hiraukan lolongan dan tangisan

Semua berusaha menggapai sebuah genggaman yang meneduhkan

Ingin melukis cinta walau jarak merampasnya

Hanya harapan yang dapat di angankan

Di sana pertumpuhan diteruskan

Dan di sana penindasan yang tidak terukur

Sempatkah dunia bertanya pada budaknya bahwa seperti ini kehidupan didalamnya

semua sebut nama tuhannya ketika batin dirundung darah

Dunia juga bertanya

kemana kalian ketika bumi ku gaduh

simbol apa yang berusaha kau tunjukkan 

hey budaknya 

diam saja jika kau hanya ingin di tertawakan olehnya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun