Mengekang-mengekang paksa nadi di atas deritanyaÂ
Semua hiraukan lolongan dan tangisan
Semua berusaha menggapai sebuah genggaman yang meneduhkan
Ingin melukis cinta walau jarak merampasnya
Hanya harapan yang dapat di angankan
Di sana pertumpuhan diteruskan
Dan di sana penindasan yang tidak terukur
Sempatkah dunia bertanya pada budaknya bahwa seperti ini kehidupan didalamnya
semua sebut nama tuhannya ketika batin dirundung darah
Dunia juga bertanya
kemana kalian ketika bumi ku gaduh
simbol apa yang berusaha kau tunjukkanÂ
hey budaknyaÂ
diam saja jika kau hanya ingin di tertawakan olehnyaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI