Dan ternyata cara berpikir tersebut mengandung makna, sikap mental, dan perilakunya tercermin dalam keseharian di depan dan diluar kelas, menjadi contoh teladan bagi anak-anak yang berada dalam asuhannya. Seorang yang tidak dapat memimpin diri sendiri, mustahil akan dapat menjadi seorang guru yang baik.
Setelah aku duduk di bangku SLTA pengetahuanku tentang guru bertambah dengan memahami salah satu tugas guru yaitu mengajar dan mendidik. Mengajar artinya proses menyampaikan ilmu kepada peserta didik sehingga menjadi pintar, cerdas, pandai.Â
Sedangkan mendidik adalah proses menjadikan peserta didik menjadi baik, sopan santun,jujur, bertanggung jawab, atau dengan kata lain membentuk karakter peserta didik.Â
Kesimpulannya mendidik adalah memproses peserta didik menjadi baik, sedangkan mengajar adalah memproses peserta didik menjadi pintar. Dan ini adalah menjadi tugas utama dan tanggung jawab setiap guru yang dilaksanakan dengan ikhlas tentunya.
Selain itu guru tidak pernah mengharapkan kalau siswanya akan membalas jasanya kelak apabila dia sudah sukses. Bagi guru, adalah suatu kebahagiaan ketika siswanya sudah jadi orang yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Kebahagiaan itu menenangkan dan membuat orang merasa bangga dan puas atas apa yang dilakukannya.
Dan yang tidak kalah penting mengapa aku menjadi guru pahala yang selalu mengalir dengan memanfaatkan ilmunya selalu menjadi pionir guru untuk terus menyemangatinya dan sebuah hadis  yang sama-sama kita ketahui bahwa salah satu dari amalan yang akan selalu mengalir kepada kita meskipun kita sudah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat.Â
Profesi guru memberikan ilmu yang bermanfaat yang akan terus mengalir pahalanya, meskipun ia sudah meninggal. Tentunya syarat untuk ini adalah ikhlas.Â
Di samping itu dalam hadis Rasulullah saw  dijelaskan bahwa " Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" artinya ketika kita bermanfaat bagi orang lain dengan mengamalkan ilmu yang kita miliki kita sampaikan dan akan dilakukan oleh orang lain tersebut maka inilah orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H