Mohon tunggu...
Binti Munir
Binti Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis 45 antologi dan 3 buku solo

Penulis dengan nama Pena "Atiek Munir", yang memiliki hobi membaca, menulis, traveling dan memotret. Kadang bersemangat bila bertemu dengan orang-orang yg sefrekuensi. Kadang bisa bersemangat pula di saat sendirian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Love Gaza" Resensi Buku Thufan Al-aqsa & Keteguhan Gaza

22 November 2024   11:56 Diperbarui: 22 November 2024   12:06 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Kedudukan Masjid Al-aqsa dan Palestina halaman 28 sampai halaman 32 antara lain:

 Tempat mikrajnya nabi Muhammad Saw halaman 28. Masjid Al-aqsa adalah kiblat pertama dan Masjidil Haram adalah kiblat ke dua ada di halaman 29. 

Masjid Al-aqsa adalah salah satu dari tiga masjid yang harus dikunjungi umat Islam terdapat di halaman 30. Al Quds dimuliakan karena adanya masjid Al-aqsa. Palestina negeri para nabi, ada pada halaman 31. Seperti nabi Ibrahim AS, nabi  Ishaq AS, nabi Daud AS. Nabi Sulaiman AS. , nabi Yakub AS, nabi Zakaria AS, nabi Yahya AS dan nabi Isa AS.

*Mengapa terjadi Thufan Al-Aqsa? akibat akumulasi 105 tahun penjajahan. 30 tahun di bawah jajahan Inggris dan 75 tahun di bawah jajahan Zionis Israel. Halaman 53 Bab 4.

Keteguhan Gaza

Berada di pihak yang benar pada permulaan bab 6.Kedekatan dengan Alquran halaman 84.. Memiliki keimanan yang melebihi kalkulasi manusia halaman 86. Pada halaman 86 disitu dikisahkan saat seorang pemuda Palestina mendapati seluruh keluarganya meninggal, ia mengangkat kedua tangannya sambil berdoa  " Ya Allah, ambilah dari nyawa-nyawa kami sampai Engkau rida."

Yang menarik dalam buku ini ada puisi cinta ibu Retno Marsudi yang saat itu menjabat sebagai menlu di kabinet bapak presiden Jokowi. Berikut puisinya 

Palestina saudaraku. Hatiku miris karena bocah itu menangis. Dia terluka.

Dia tidak bisa berkata. Dia tidak tahu dimana bapak ibunya.

Setiap sepuluh menit. Satu anak wafat di Gaza. Ribuan orang tua kehilangan anak. Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya.

Setiap tangan tertulis nama. Mereka tidak ingin mati tanpa penanda. Rumah mereka hanya langit. Kasur mereka hanya bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun