Kehidupan di dunia tidak terlepas dari ujian, tidak luput dari rasa tidak nyaman. Itulah sebabnya mengapa setiap bayi yang baru saja dilahirkan menangis. Setiap orang memiliki luka batin.Â
Apa yang dimaksud dengan luka batin?
Lawson mengartikan luka batin adalah pengalaman menyakitkan masa lalu yang menentukan pandangan, sikap, emosi dan reaksi seseorang.
Menurut Rye & Pargament luka batin adalah hati seseorang yang terluka karena pengalaman-pengalaman yang menyedihkan disekitarnya.
Tetapi apakah selamanya luka batin itu negatif?
Seburuk apapun orang-orang pada kita atau sejahat apapun orang-orang pada kita mereka memiliki pelajaran yang bisa kita ambil.
Karena yang namanya manusia telah Allah stel dalam jiwanya dua perangkat fujur(jahat) dan taqwa seperti yang Dia katakan dalam firman -Nya di surat Asy-syam ayat 8 "Fa'alhamaha fujuraha wataqwaha." Fujur mengalihkan jalan yang benar dan taqwa adalah jalan yang benar.
Semua orang pernah melakukan fujur hingga akhirnya beliau turun ke bumi karena memakan buah khuldi yang dilarang Allah.
Awalnya nabi Adam seorang diri melihat sepasang burung yang sedang bermesraan. Nabi Adam seketika muncul birahinya. Beliau memejamkan matanya tiba-tiba ketika beliau melek sudah ada Hawa di hadapan beliau.
Mereka akhirnya menikah tetapi ternyata setelah menikah menimbulkan masalah. Nabi Adam tergoda rayuan syaiton dengan memakan buah terlarang dan akhirnya turun ke bumi (dunia).
Tetapi nabi Adam bertanggung jawab dengan memohon ampunan kepada Allah dengan doanya yang terkenal "Rabbana ya Rabbana zhalamna anfusana wa ilam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khasirin."
Berkat ampunannya pada Allah dengan bersungguh-sungguh maka Allah meninggikan derajat nabi Adam sebagai nabi. Â Dari sinilah fujur dan takwa selalu berdampingan. Jika takwanya benar-benar Allah akan memberikan sesuatu yang tak disangka-sangka.
Sebenarnya luka batin itu menguatkan mental membuat anti body bagi jiwa jika seseorang itu pandai menyikapinya.
Karena sejatinya dunia ini kejam. Entah itu di dunia pertemanan ada yang bersikap playing victim, hobby membully dan sebagainya. Begitu pun di dunia pekerjaan ada atasan yang pilih kasih, teman yang saling sikut dan hal lain yang tidak mengenakkan.
Beberapa hal penyebab luka batin
1. Masa lalu yang belum beres dan tidak selesai.
Selalu mengingat memori-memori yang menyakitkan.
2. Masa sekarang yang jauh berbeda dengan masa lalu. Masa sekarang susah, suram. Sedang masa lalu indah. Hidup dan terbelenggu dalam kenangan masa lalu. Tidak gampang move on.
3. Ketakutan akan masa depan yang belum jelas.
Masa depan adalah milik-Nya dan itu di luar kendali manusia.
4. Tidak mau memaafkan terutama kepada diri sendiri, pada orang lain dan akhirnya sampai kepada mohon maaf tidak mau memaafkan Tuhan. Selalu menanyakan kenapa sih saya yang terluka, kenapa sih saya yang kena. Padahal saya kan sudah berbuat baik dan banyak lagi keluhan yang tak seharusnya di lontarkan.
5. Tergantungnya kita pada selain Allah.
Dengan sibuk mencari validasi orang lain. Padahal patah hati yang sebenarnya adalah bila kita terlalu berharap pada manusia bukan kepada Allah.
Sebenarnya kita telusuri jika seseorang tidak punya atau tidak pernah luka ia tidak akan pernah bisa mengobati lukanya. Ia tidak akan pernah bisa berhati-hati. Luka itu suatu keniscayaan. Inilah ilmu memeluk luka. Ada dua huruf S di situ suka dengan luka dan siap dengan luka.
Luka batin sebenarnya tidak ada jika selalu ada Allah di dalam hatinya. Karena Allah sedang membimbing dengan luka batin.
Karena luka batin itu adalah sebuah ego dari hasrat yang tidak terbendung dari seseorang saat menginginkan sesuatu.
Seharusnya seseorang itu memiliki rumus medan jihad dalam diri yakni tulus, rida, sabar dan ikhlas. Ini merupakan aplikasi yang harus ada dalam diri dan semuanya harus terinstal. Dan semuanya adalah ketrampilan yang harus dilatih terus menerus.
Lalu apa self healingnya?
1. Memaafkan semua orang yang melukai termasuk diri sendiri.
2. Minfules, jangan lagi over thinking. Fokus dengan program kebaikan dan fokus pemberdayaan.
3. Me time. Punya waktu sendiri dengan Allah. Agar selalu ingat dari Allah berasal. Untuk Allah ibadahnya. Dan pulang kembali ke asalnya menuju Allah.
4. Self compossion. Selalu merasa lebih baik kondisinya daripada orang lain. Memiliki Self love.
5. Bantuan profesional. Bila kita tak bisa mena ngani  sendiri.
Ada beberapa keyword kebahagiaan.
1. Pengetahuan dan kesadaran.
2. Menerima kondisi apapun dan menjadikan luka sebagai teman.
3. Kondisi jiwa seperti karet yang dilentingkan ia akan kembali seperti semula.
Beberapa motivasiÂ
*Penuhilah memori mu dengan memori kebaikan saja.
*Setiap orang punya luka batin tetapi kita harus punya ilmu untuk menyikapinya.
*Karena di dunia adalah tempat ujian. Kalau tidak penuh ujian di khawatirkan surganya pindah ke dunia.
*Jangan jahat dengan diri sendiri dengan memelihara terus menerus luka batin.
*Jangan jahat-jahat dengan orang lain karena seburuk-buruknya seseorang ia memiliki peran untuk kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H