Kisah manis lainnya adalah ada seorang penumpang wanita baya yang berdiri yang tak mendapatkan tempat duduk. Beruntung ia bertemu security yang peduli. Ia ditawarkan dan dicarikan gerbong yang masih ada kursi yang kosong. Akhirnya penumpang itu duduk hingga stasiun yang dituju.Â
Kisah lain penumpang wanita yang diberi kesempatan duduk dari hasil teguran security yang membangunkan seorang laki-laki yang tengah tertidur.
Selain kisah manis tentu ada kisah pahit. Seperti penumpang wanita yang tidak dapat tempat duduk dari ia naik hingga ia turun. Padahal di gerbong itu ada security, tetapi tak peduli.Â
Atau kisah bapak tua yang sepanjang perjalanan tidak ada yang mau memberi tempat duduk padahal ia sudah berdiri di dekat kursi prioritas yang diperuntukkan bagi para lansia,ibu hamil, ibu dengan membawa balita dan penyandang disabilitas tetapi anak-anak muda yang duduk pura-pura tidur seolah-olah tidak tahu.
Ada kisah lain dua orang penumpang laki-laki terlibat perkelahian entah apa pemicunya yang akhirnya dilerai oleh security dan akhirnya di turunkan di stasiun selanjutnya.
Itulah beberapa kisah manis dan pahit saat naik commuter line.Â
Bagaimana dengan fasilitas yang ada?Â
Fasilitas commuter diantaranya ada ruang tunggu yang luas dan nyaman, mushala, loket, vending machine, lift, eskalator, toilet, ruang menyusui, mini market, tempat duduk khusus pijit. Jam khusus yang aman bagi para lansia, bagi orang-orang yang membawa bawaan banyak dan balita yakni antara pukul 10 pagi hingga pukul 14.
Namun sayangnya tidak semua stasiun commuter line memiliki fasilitas selengkap ini. Masih ada di beberapa stasiun yang hanya mengandalkan tangga manual hingga kadang membuat para lansia tergopoh-gopoh dan terjatuh saat menaikinya.
Belum lagi attitude yang dirasakan kurang pada diri anak-anak muda yang tak mau memberikan tempat duduknya buat para lansia di luar jam yang telah ditentukan. Ke dua hal ini tidaklah membuat aman dan nyaman bagi para lansia.
Jadi sudahkah cukup aman dan nyaman? tergantung sudut pandang masing-masing...