Menurut Novi Inggit Fitanaya, S.Pd, Pagelaran kirab budaya merupakan kearifan budaya lokal setempat dan menjadi uri-uri atau melestarikan adat istiadat yang dilakukan setiap tahunnya.Â
Dalam upaya pelestarian budaya ini dilakukan akulturasi budaya dalam kesenian sehingga dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk ikut memeriahkan Uri-uri Adat Istiadat yang ada, dan pada tahun ini Desa Cupak mengemas dalam seni drama, tari, dan musik yang menceritakan perjalanan Dewi Kilisuci sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur warga Desa Cupak,Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.
Acara kirab budaya di Desa Cupak berlangsung pada tanggal 09 Oktober 2022 yang dibuka langsung oleh Dr Mulyanto Nugroho, MM., CMA.,CPAI selaku rektor universitas 17 Agustus 1945 Surabaya didampingi oleh Kepala Desa Cupak yaitu Bapak Winarsono. Acara ini berlangsung sangat meriah yang dihadiri oleh seluruh warga Desa Cupak untuk memeriahkan upacara adat istiadat.Â
Pada tahun ini upacara adat di kemas dalam seni drama, tari dan musik yang menceritakan mengenai perjalanan Dewi Kilisuci yang akan dilaksanakan diatas Gunung Pucangan, tidak itu saja dimalam hari akan diadakan pementasan wayang kulit semalam suntuk. Hal ini dilakukan untuk melestarikan kebudayaan dan adat istiadat dan merupakan bentuk rasa penghormatan, rasa syukur warga Desa Cupak Jombang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H