Mohon tunggu...
bintang shiyami
bintang shiyami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya menulis dan mencari hal baru yang saya tidak ketahui dalam diri saya, selain itu saya sangat menyukai konten motivator atau yang berhungungan dengan kebahasaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengunaan Mencit Sebagai Hewan Coba di Laboratorium untuk Mempelajari Letak Anatomi Tubuh

31 Januari 2024   16:50 Diperbarui: 31 Januari 2024   16:52 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Respect atau menghargai hewan sebagai bentuk kehidupan dan ciptaan Allah SWT akan mencegah kita di dalam melakukan bentuk-bentuk penelitian yang tidak bermanfaat, yang hanya sekedar memuaskan rasa ingin tahu dan mengabaikan rasa keadilan dan peri-kehewanan di dalam memperlakukan hewan di dalam penelitian.

Contoh-contoh bentuk tindakan yang tidak memenuhi prinsip etika di dalam penelitian menggunakan hewan, diantaranya:

  • Perlakuan injeksi berulang atau pembedahan berkali-kali hanya dikarenakan untuk mengurangi jumlah hewan yang digunakan
  • Penggunaan obat euthanasia yang tidak dianjurkan yang menimbulkan rasa kesakitan atau efek samping yang berbahaya hanya dikarenakan harga yang lebih murah dibandingkan obat euthanasia yang direkomendasikan.

Pada Declaration of Helsinki tahun 1964, World Medical Association menyebutkan beberapa prinsip yang mengandung pernyataan tentang penggunaan hewan di dalam penelitian, yakni:

  • Medical research involving human subjects must conform to generally accepted scientific principles, be based on a thorough knowledge of the scientific literature, other relevant sources of information, and on adequate laboratory and, where appropriate, animal experimentation.
  • Appropriate caution must be exercised in the conduct of research which may affect the environment, and the welfare of animals used for research must be respected.

METODE PENELITIAN

Artikel ini didasarkan pada informasi ilmiah yang diperoleh dari modul praktikum Anatomi fisiologi Manusia Universitas Al-Ghifari, dan artikel yang diterbitkan dari berbagai sumber. Pengumpulan data dilakukan saat Praktikum di laboratorium Farmakologi tanggal 08 November 2023 berisikan tentang konsep yang diteliti. Pencarian jurnal dengan menggunakan kata kunci "Kesejahteraan pada hewan coba," agar artikel yang muncul sesuai dengan topik jurnal penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebanyak 40% studi menggunakan mencit sebagai model laboratorium (Nugroho, 2018). Mencit seringkali digunakan dalam penelitian di laboratorium yang berkaitan dengan bidang fisiologi, farmakologi, toksikologi, patologi, hingga psikiatri (Fonio et al., 2009). Mencit banyak digunakan sebagai hewan laboratorium karena memiliki kelebihan seperti siklus hidup relatif pendek, banyaknya jumlah anak per kelahiran, mudah ditangani, memiliki karakteristik reproduksinya mirip dengan hewan mamalia lain, struktur anatomi, fisiologi serta genetik yang mirip dengan manusia (Fianti, 2017; Herrmann et al., 2019).

            Saat praktikum kita menyiapkan 1 ekor tikus Jantan sebagai bahan percobaaan. Kita mengorbankan hewan tersebut dengan cara diskolasi pada leher atau dengan dibius dalam wadah tertentu menggunakan eter atau kloroform. Setelah tikus mati, kedua kaki dan tangannya di ikat pada papan bedah menggunakan paku. Setelah itu kita menggunting midsagittal sepanjang daerah abdomen dan toraks dengan menggunakan gunting bedah. Kita menggunting secara lateral pada bagian anterior dan posterior dari torehan midsagittal tadi, hingga seluruh organ tikus terlihat. Lalu mencari dan mempelajari organ tubuh yang ada didalam tikus tersebut dan mencuci organ menggunakan larutan NaCl fisiologis sebanyak 2 kali dan keringkan, ditimbang masing-masing organ dan catat. Setelah kami amati percobaan yang telah kami lakukan bahwa tikus mempunyai 16 organ yaitu:

  • Lambung
  • Testis Kiri
  • Testis kanan
  • Empedu
  • Usus kecil
  • Usus besar
  • Jantung
  • Limpa
  • Ginjal kanan
  • Ginjal kiri
  • Paru-paru kanan
  • Paru paru kiri
  • Hati kiri atas
  • Hati kanan atas
  • Hati kiri bawah
  • Hati kanan bawah

KESIMPULAN

          Praktikum melibatkan perbandingan anatomi tubuh tikus dengan manusia dan pengetahuan mengenai organ-organ tubuh. Tikus dipilih sebagai bahan percobaan labolatorium karena mempunyai beberapa kelebihan. Praktikum yang dilakukan kelompok kami dimulai dari pembiusan tikus, pembedahan, sampai dengan pengambilan organ- organ pada Tikus. Hasilnya menunjukkan adanya kemiripan anatomi tubuh manusia dengan anatomi tubuh tikus meskipun struktur fisiknya berbeda. Kita mendapatkan 16 organ yang ada dalam tubuh tikus. Sistem pencernaan pada tikus sangat mirip dengan sistem pencernaan manusia. Dimulai dari kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan juga anus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun