Mohon tunggu...
bintang shiyami
bintang shiyami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya menulis dan mencari hal baru yang saya tidak ketahui dalam diri saya, selain itu saya sangat menyukai konten motivator atau yang berhungungan dengan kebahasaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengunaan Mencit Sebagai Hewan Coba di Laboratorium untuk Mempelajari Letak Anatomi Tubuh

31 Januari 2024   16:50 Diperbarui: 31 Januari 2024   16:52 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK

Sebanyak 40% studi menggunakan mencit sebagai model laboratorium (Nugroho, 2018). Mencit seringkali digunakan dalam penelitian di laboratorium yang berkaitan dengan bidang fisiologi, farmakologi, toksikologi, patologi, hingga psikiatri (Fonio et al., 2009). Mencit banyak digunakan sebagai hewan laboratorium karena memiliki kelebihan seperti siklus hidup enetic pendek, banyaknya jumlah anak per kelahiran, mudah ditangani, memiliki karakteristik reproduksinya mirip dengan hewan mamalia lain, struktur anatomi, fisiologi serta enetic yang mirip dengan manusia (Fianti, 2017; Herrmann et al., 2019). Walaupun mencit mempunyai struktur fisik dan anatomi yang jelas berbeda dengan manusia, tetapi mencit adalah hewan mamalia yang mempunyai anatomi tubuh dan letaknya yang mirip dengan manusia.           

Kata Kunci: Mencit;hewan coba;anatomi fisiologi manusia;hewan laboratorium;jurnal hewan mencit.

ABSTRACT

As many as 40% of studies use mice as laboratory models (Nugroho, 2018). Mice are often used in laboratory research related to the fields of physiology, pharmacology, toxicology, pathology and psychiatry (Fonio et al., 2009). Mice are widely used as laboratory animals because they have advantages such as a relatively short life cycle, large number of offspring per birth, easy to handle, reproductive characteristics similar to other mammals, anatomical, physiological and genetic structure similar to humans (Fianti, 2017; Herrmann et al. al., 2019). Even though mice have a physical structure and anatomy that is clearly different from humans, mice are mammals that have body anatomy and location that is similar to humans.

Keywords: Mice; experimental animals; human physiology anatomy; laboratory animals; mouse animal journal.

 

PENDAHULUAN

Sistem kehidupan dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Setiap sudut pandang memberikan informasi mengenai bagaimana atau mengapa sebuah sistem kehidupan berfungsi. Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan. Organel dalam sel yang secara khusus melakukan fungsi seluler spesifik. Sel terdiri dari sel-sel saraf, sel-sel tulang dan sel otot. Jaringan adalah sekelompok sel yang sama yang melakukan fungsi umum. Jaringan otot misalnya terdiri dari sel-sel otot. Organ merupakan sekelompok dari beberapa jenis jaringan yang bekerja sama untuk melakukan kegiatan tertentu.Misalnya jantung merupakan organ yang terdiri dari jaringan otot, saraf, dan jaringan epitel. Sistem organ adalah dua atau lebih organ yang bekerja sama untuk melalukan tugas tertentu. Organisme adalah sistem yang memiliki karakteristik hidup dan kemampuan untuk mendapatkan dan memproses energi, kemampuan untuk merespon terjhadap perubahan lingkungan, dan kemampuan untuk bereproduksi.

Tubuh manusia, hewan dan tumbuhan tersusun atas suatu organisasi yang melaksanakan fungsinya secara utuh. Di dalam tubuh seluruh tingkat organisasi mulai dari sel, jaringan, organ, sampai sistem organ bekerja terus menerus untuk menjaga agar tubuh selalu dalam keadaan tetap sehat dan beraktivitas normal.Tubuh manusia memiliki cara yang unik untuk mempertahankan kondisi stabilnya.Berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan internal dan eksternal tubuh dapat mempengaruhi kondisi homeostatis. Gangguan terhadap kondisi homeostatis dapat mempengaruhi semua sistem organ.

Prof. Drh. Dondin Sajuthi, MST. Ph.D memaparkan prinsip-prinsip dasar penerapan kesejahteraan hewan (animal welfare) di dalam penelitian biomedis. Ada 3 prinsip etika di dalam melakukan suatu penelitian, yakni menghargai bentuk kehidupan/hewan (respect), melakukan analisis manfaat dan kerugian (beneficiary), dan memenuhi rasa keadilan (justice). Sedangkan prinsip etika ketika hendak melakukan penelitian menggunakan hewan haruslah mengikuti prinsip 3 R (replacement, reduction, refinement) dan prinsip 5 F (freedom).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun