Mohon tunggu...
Bintang Corvi Diphda
Bintang Corvi Diphda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Sarjana Hubungan Internasional Universitas Brawijaya

Mahasiswa Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menavigasi Makan Bergizi Gratis dalam Dinamika Internasional

19 Januari 2025   12:08 Diperbarui: 19 Januari 2025   12:12 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi, Sumber: ChatGPT DALL-E

Penting untuk menjalin kemitraan global dengan berdasar pada prinsip kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif. Indonesia dalam menjalankan politik luar negerinya harus selalu berpegang pada prinsip “bebas-aktif” yang berarti bahwa Indonesia harus terus memelihara hubungan baik dengan berbagai kekuatan dunia tanpa memihak secara eksklusif pada satu blok tertentu.

Pendekatan ini memungkinkan Indonesia untuk menjaga fleksibilitas dan memanfaatkan peluang dari berbagai sumber, baik dari negara maju maupun berkembang.

Selain menjaga hubungan dengan negara-negara besar, Indonesia juga harus memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang lainnya. Negara-negara ini sering kali memiliki kepentingan yang sejalan dengan Indonesia dalam isu-isu global seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Dengan memperluas jaringan diplomatik dengan negara-negara tersebut, Indonesia dapat berpeluang untuk membangun kerjasama yang lebih kuat guna mendukung pelaksanaan program MBG.

Pertimbangan Keanggotaan Blok Ekonomi

Indonesia harus semakin berhati-hati agar tidak terlalu condong pada satu blok ekonomi tertentu. Misalnya, bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS. Memang keanggotaan Indonesia di BRICS dapat memberikan beberapa keuntungan strategis bagi Indonesia. Akan tetapi, perlu diingat bahwa keterlibatan ini juga dapat menciptakan ketegangan dengan negara-negara blok Barat.

Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk menyeimbangkan hubungan dengan beragam blok di dunia antara BRICS, OECD, dan blok ekonomi lainnya sehingga hubungan Indonesia dengan semua blok kekuatan dunia dapat terjaga dengan baik. Sehingga, fleksibilitas Indonesia dalam berdiplomasi dapat terjaga yang kemudian memperbesar peluang bantuan internasional untuk program MBG.

Penutup

Sebagai penutup, penulis ingin mengatakan bahwa kesuksesan implementasi program MBG tidak akan lepas dari peran dukungan internasional baik berupa bantuan finansial maupun teknis.

Akan sangat sulit jika pemerintah dalam waktu singkat ini hanya mengandalkan kapasitas domestik untuk melaksanakan program MBG. Sehingga, pemerintah Indonesia perlu memperluas jaringan global untuk menarik lebih banyak kerjasama yang dapat memberikan bantuan signifikan terhadap keberhasilan program ini.

Dengan memanfaatkan berbagai wadah internasional seperti forum multilateral, Indonesia dapat menyampaikan kebutuhan spesifik program MBG dan mendapatkan perhatian dari negara-negara yang berpotensi menjadi donatur atau mitra teknis.

Selain memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara yang sudah memberikan dukungan, pemerintah juga harus berusaha menarik negara-negara baru untuk bergabung dalam inisiatif ini. Strategi komunikasi yang efektif sangat penting untuk menyoroti dampak positif program MBG terhadap pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Melalui pendekatan ini, diharapkan Indonesia dapat meyakinkan komunitas internasional untuk turut berkenan bekerja sama dalam pelaksanaan program MBG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun