Pengaruh Penggunaan Clickbait Headline Berita terhadap Minat Baca Warga Indonesia

Media menjadi suatu jalan pembuka bagi manusia untuk bisa mendapatkan informasi dari berbagai dunia. Entah itu media yang berbasis cetak ataupun media yang berbasis secara online. Media Sosial menjadi media yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia di era digital seperti saat ini. 

Berdasarkan hasil riset oleh We are Social tercatat, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 205 juta per Januari 2022. Yang berarti, ada 73,7% dari populasi Indonesia telah menggunakan internet. Kembali pada tahun 2012, jumlah pengguna internet di Indonesia hanya berjumlah 39,6 juta jiwa. 

Namun seiring dengan perkembangan zaman, jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Bisa di lihat dari hasil riset oleh We are Social sebagai berikut.

Selaras dengan adanya peningkatan penggunaan Internet di Indonesia, Setiap harinya pengguna internet di Indonesia mengahabiskan waktu yang berbeda-beda. 

Namun jika dirata-ratakan, setiap hari waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk mengakses Internet adalah 8 jam 52 menit. Dengan adanya waktu sebanyak itu dalam sehari, ada banyak hal yang dilakukan oleh pengguna Internet di Indonesia. 

Mencari informasi melalui Internet menjadi kegiatan yang paling sering dilakukan oleh orang Indonesia ketika menggunakan Internet. Disusul mencari ide baru dan inspirasi dan yang ditempat ketiga berkomunikasi dengan teman dan keluarga.

 Dengan adanya pengguna Internet di Indonesia gamar mencari informasi, namun nyatanya waktu yang dihabiskan untuk bisa membaca baik itu media sosial ataupun media cetak hanya 1 jam 47 menit dalam sehari.

Sumber: We are Social

Jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 191 juta orang per Januari 2022. Dari sebanyak itu, Whatsapp menjadi media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. 

Di susul Instagram dan Facebook pada peringkat dua dan tinga dengan jumlah persentase masing-masing sebesar 84,8% dan 81,3%. Selanjutnya, diperingkat empat dan lima ditempati oleh TikTok dan Telegram dengan masing-masing persentase sebesar 63,1% dan 62,8%.