Semakin mendekat langkah kaki cowok itu mendekati, semakin berdegup pela jantung Afikka. Tak mau kelihatan Ge-eR, Afikka pura-pura tidak tahu kalau cowok itu dan Tio datang mendekatinya.
"sstt...Fikka ini orangnya yang mau kenalan, duluan ya, aku mau kekantin sebentar". Nylimurnya biar tidak mengganggu perkenalan kami.
Afikka Cuma diam seribu kata, tak kuasa memandang mata itu, yang mirip sekali dengan Sang Pangeran Berkuda Hitam dan terlalu indah untuk dilihat.
"Hai...". Sapa cowok itu.
"Hai, juga...^_^". Jawabnya sambil tersenyum dengan bibirnya yang manis.
"Kamu temannya Tio ya? Boleh kenalan gak?" basa-basinya.
"mmm... iya, lha emangnya kenapa? Boleh- boleh aja." Jawab singkat dan grogi Fikka.
"Namamu siapa? Fikka ya?". Pertanyaan bodoh cowok itu.
"Gubrakkk... nah ntu dah tau kenapa tanya, pasti Tio ya yang ngasih tau? Hayooo... ngaku!" basa-basi Afikka biar tidak tegang .
"Nah ntu juga tau, hehehee...". Balik umpan si cowok itu.
"Ighhh... ikut-ikutan. Btw, nama kamu siapa?" tanya Fikka dengan malu-malu.