Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Kesehatan

Dengan Menulis, kita dapat mengekspresikan dalamnya Rasa_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

M Indera Kusuma, SKM, Penggagas Getong Mas Santun

25 Desember 2018   08:24 Diperbarui: 25 Desember 2018   09:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi; M. Indera Kasuma dengan Gentong Mas Santun


Sekilas mendengar Gentong Mas Santun pasti akan banyak penafsiran yang berbeda dikalangan umum, sejenis apa dan barang apa Gentong Mas Santun itu, dan wajar saja jika ada banyak penafsiran dikalangan masyarakat, karena memang Gentong Mas Santun belum di ekspansi keluar, bahkan masyarakat Hulu Sungai Utara sekalipun belum tau dan memahami secara spesifik Gentong Mas Santun.

Adalah M. Indera Kasuma, SKM, tokoh dibalik lahirnya inovasi Gerakan Tolong Masyarakat Sanitasi Tuntas (Gentong Mas Santun), pria yang lahir di Amuntai, 30 Juli 1986 tepatnya  32 Tahun yang lalu, dan sekarang bekerja sebagai tenaga kesehatan lingkungan di UPT. 

Puskesmas Sapala sejak tahun 2010, delapan tahun  mengabdikan diri di Puskesmas Sapala tak bisa dianggap remeh, apalagi ada yang bilang enteng itu waktu yang sebentar,  karena disaat yang bersamaan hampir semua tenaga kesehatan di kabupaten Hulu Sungai Utara menghindarkan diri dan bahkan tidak mau di tempatkan di UPT. Puskesmas Sapala, kenapa ada anggapan demikian ? Entahlah.

Selama mengabdikan diri di UPT. Puskesmas Sapala, pria yang yang biasa disapa Indera dalam kesehariannya, telah begitu banyak meraih prestasi sebagai tenaga kesehatan teladan, sebagai tenaga kesehatan berprestasi ditingkat kabupaten Hulu Sungai Utara maupun di tingkat propinsi Kalimantan Selatan, di antaranya pernah meraih peringkat 1 sebagai tenaga kesehatan masyarakat teladan tingkat kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2016, meraih peringkat 2 sebagai tenaga kesehatan lingkungan teladan tingkat kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2017.

Selain prestasi di tingkat kabupaten, di tingkat propinsi pun prestasi Indera Kasuma tidak kalah mentereng, pernah meraih peringkat 2 sebagai tenaga kesehatan lingkungan (KESMAS) teladan tingkat propinsi Kalimantan Selatan tahun 2016, dan yang terbaru tepatnya pada perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2018 meraih peringkat 1 sebagai tenaga kesehatan lingkungan teladan tingkat kabupaten Hulu Sungai Utara dan peringkat 3 sebagai tenaga kesehatan lingkungan teladan tingkat propinsi Kalimantan Selatan.

Prestasi yang sangat membanggakan,  namun capaian-capaian tersebut tidak lahir secara instan, tidak lahir begitu saja seperti kilat, namun diawali dengan perjuangan keras yang mungkin saja tidak semua orang tau, dengan gencar mengkampanyekan hidup sehat, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sapala. 

Dalam kesehariannya memenuhi panggilan hati menuju tempat pengabdian, yang harus menempuh jarak ribuan meter, lewat transportasi darat dan sungai, ditengah terik matahari, deras hujan dan angin menyambut, itu menjadi hal biasa bagi Indera dan tenaga kesehatan Puskesmas Sapala, namun itulah resiko mengabdikan diri di Puskesmas Sapala.

Menceritakan pilunya pengabdian di Sapala akan sedikit emosional,  karena  mengorbankan banyak hal, waktu, materi, keluarga ditinggalkan, Tenaga dan pikiran, dan mungkin saja bagi tenaga kesehatan ditempat lain, hal ini dianggap biasa saja atau bersifat umum, kecenderungan anggapan seperti itu wajar saja, karena mereka belum merasakan yang sebenarnya perjuangan pengabdian seperti yang dirasakan oleh Indera dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Sapala. 

Apa yang membedakan perjuangan di Sapala dengan tempat lain ?, jika  ditempat lain merasakan pilunya sekali, maka mengabdi di Sapala pilunya dua kali lipat, sedihnya dua kali lipat, dan rasa puas, bahagia tentu dua kali lipat juga.

Kak indera yang biasa di sapa oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sapala yang masih muda, adalah tipikal tenaga kesehatan yang punya semangat berjuang, tak kenal lelah dan menikmati pengabdiannya di Sapala, misalnya bilau harusnya bisa saja pindah ke Puskesmas lain di pertengahan tahun 2017, namun beliau tetap memilih Puskesmas Sapala, entahlah, mungkin saja Puskesmas Sapala memiliki tempat khusus di hati beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun